MANADO, ZONAUTARA.com – Belanda menjadi negara tujuan ekspor nonmigas terbesar Sulawesi Utara (Sulut) pada bulan Juni 2017. Ekspor ke Negeri Kincir Angin tersebut mencapai nilai US$ 17,15 juta atau 25,87 persen dari total nilai ekspor.
Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulut mencatat, posisi Belanda itu kemudian disusul Amerika Serikat (AS) dengan nilai US$ 16,62 juta atau 25,07 persen dari total nilai ekspor. Tiongkok berada pada posisi selanjutnya, dengan nilai sebesar US$ 11,47 juta atau 17,30 persen dari total nilai ekspor.
Secara kumulatif dari bulan Januari hingga Juni 2017, negara tujuan ekspor terbesar adalah AS dengan nilai mencapai US$ 167,37 juta atau 33,83 persen dari total nilai ekspor.
Di sisi lain, Kepala Bidang Statistik Distribusi BPS Provinsi Sulut Marthedy M Tenggehi mengutarakan, komoditi ekspor nonmigas Sulut relatif beragam.
“Bulan Juni 2017, komoditi Lemak & Minyak Hewan/Nabati masih tetap merupakan komoditi yang memberikan kontribusi terbesar terhadap total nilai ekspor Sulut yakni senilai US$ 46,79 juta atau sebesar 70,56 persen,” jelas Marthedy.
Dikatakannya, secara kumulatif sepanjang tahun 2017 hingga bulan Juni komoditi Lemak & Minyak Hewan/Nabati juga masih tetap merupakan kontributor terbesar yang memberi andil 72,91 persen terhadap total nilai ekspor Sulut, dengan nilai sebesar US$ 494,72 juta.
Editor: Ronny A. Buol