SITARO, ZONAUTARA.com – Langkah Teddy Ginsel Basare membidik perhelatan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro) pada tahun 2018 tidaklah serumit penjabaran rumus fisika kuantum. Teddy, demikian ia akrab disapa, menyampaikan keinginannya agar Sitaro bisa meraih kemajuan. Namun langkah yang ingin ditempuhnya bukan seperti sudut pandang yang lazim dilirik politisi Sitaro pada umumnya.
“Isu harga pala sering menjadi jualan laris manis dari para politisi ketika ajang Pilkada dihelat. Namun hingga kini tidak ada solusi yang direalisasikan demi menjawab keadaan. Nyatanya harga pala terus berfluktuasi mengikuti harga pasar,” ujarnya ketika diwawancarai wartawan Zona Utara, Senin (4/9/2017).
Lalu, apa yang bisa dilakukan demi memperbaiki keadaan di tanah kelahirannya? Sosok pengusaha yang telah mendaftarkan dirinya untuk maju di Pilkada Sitaro 2018 melalui gabungan partai Gerindra-Demokrat-Nasdem (Gardenas) ini menyayangkan kalau Sitaro hanya sekadar menyandang predikat daerah penghasil pala terbaik dunia sementara masyarakatnya belum bisa berbuat banyak dengan keadaan itu.
“Pala yang disebut terbaik itu punya kita. Seharusnya kitalah yang menentukan harga. Kitalah yang menentukan pasar. Bukan sebaliknya. Tapi yang terjadi selama ini justru sebaliknya. Kitalah yang diatur dan dikontrol pasar. Inilah yang menjadi salah satu konsentrasi saya bila dipercayakan masyarakat Sitaro jadi Bupati ke depan,” kata Teddy.
Langkah kongkrit yang diperlukan demi mengurai permasalahan ini menurutnya adalah perlu adanya Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang mengurus khusus pala. Melalui BUMD ini, produk pala beserta turunannya diolah menjadi sesuatu yang bernilai jual tinggi. Pala biji, misalnya, biasanya dibeli pasar dunia lalu diolah jadi minyak atsiri untuk kebutuhan obat-obatan, kosmetik, dan lain sebagaimanya.
“Kenapa tidak kita sediakan saja permintaan pasar melalui BUMD yang akan dibentuk tersebut? Di satu sisi, akan ada banyak penyerapan tenaga kerja, yang pastinya menyasar putra daerah. Sementara harga jual sudah pasti akan melambung. BUMD ini juga yang akan mengolah produk-produk turunan pala lainnya, dari daging, tempurung, biji, hingga fuli,” terangnya.
Dampak dari langkah ini, lanjutnya, akan mampu menghasilkan multiplier effect yang besar, yang implikasinya berujung pada kesejahteraan masyarakat.
“Saya kini sudah siap pulang kampung, dengan rencana program pembangunan yang sudah disiapkan bila nantinya dipercayakan masyarakat memimpin Sitaro ke depan. Saya tidak butuh dua periode seperti yang lainnya untuk merealisasikan program yang bisa merubah wajah daerah. Beri saya lima tahun saja dan Sitaro pasti berubah. Itu saya jamin,” tandasnya.
Editor: Rahadih Gedoan