MANADO, ZONAUTARA.com – Sekretaris Komisi IV bidang Kesejahteraan Rakyat (Kesra) DPRD Sulawesi Utara (Sulut) Fanny Legoh mengharapkan, Rumah Sakit (RS) Mata Provinsi Sulut harus banyak berbenah, khususnya soal public service dan manajemen.
Hal ini, menurut Legoh, merupakan hasil studi banding komisinya di Klinik Mata Nusantara Jakarta, yang memiliki pelayanan kelas internasional.
Memang keduanya, kata Legoh, ada perbedaan prinsipil, karena Klinik Mata Nusantara dikelola profesionalisme swasta. Sedangkan, lanjut dia, RS Mata kita dikelola birokrasi manajemen pemerintahan.
“Jadi ada perbedaan cukup jauh di samping pengadaan fasilitas dan alat-alat kesehatan. Tapi yang perlu ditiru adalah filosofi pelayanannya yang hebat,” kata Legoh, Senin (13/8/2018).
Menurut dia, sebelum Klinik Mata Nusantara didirikan, banyak pasien memilih berobat ke Singapura.
“Menurut direkturnya dr Refky Roroh banyak orang kita yang Singapore Minded. Tapi dengan pelayanan prima Klinik Mata Nusantara, pandangan itu berubah dan mereka memilih berobat di Jakarta saja,” ujarnya.
Dia mencontohkan, mantan presiden Susilo Bambang Yudhoyono, menteri hingga Panglima TNI melakukan pemeriksaan kesehatan mata di klinik tersebut.
“Sulut bukan tidak mungkin. Kita punya modal sumber daya manusia (SDM) yang banyak dan sangat menunjang. Jika manajemen dan public service ditingkatkan tentu ada kemajuan-kemajuan yang akan menyusul,” tukasnya.
“Dulu kan masalah yang timbul di RSUP Prof Kandou adalah soal pelayanan. Ini yang harus menjadi cermin bagi RS Mata untuk berbenah soal pelayanan,” kunci Legoh. (K-02)
Editor : Christo Senduk