MANADO, ZONAUTARA.com – Peringkat Indonesia semakin buruk dalam soal indeks kebahagiaan. Tahun 2018 ini Indonesia berada di peringkat 96 dari 156 negara di daftar World Happiness Report. Daftar itu diterbitkan oleh UN SDSN (United Nation Sustainable Development Solutions Network).
Indeks kebahagiaan orang Indonesia berada pada angka 5,093 turun peringkat dari tahun sebelumnya yang berada pada posisi 81. Peringkat ini semakin terperosok sejak 2013 yang berada pada posisi 76.
Survei indeks kebahagiaan ini rutin diterbitkan dalam laporan World Happiness Report yang merupakan salah satu laporan penting untuk mengukur tingkat kebahagiaan sebuah negara.
Tahun ini pemenangnya adalah Finlandia, sebuah negara dengan populasi yang sangat sedikit dan tingkat kriminalitas yang amat rendah. Finlandia juga memegang rekor sebagai negara teraman di dunia, negara dengan kesejahteraan sosial tertinggi, serta sistem pendidikan terbaik di dunia.
Setelah Finlandia, negara paling bahagia adalah Norwegia, Denmark, Islandia, Swiss, Belanda, Kanada, Selandia Baru, Swedia dan Australia.
Indeks kebahagian dihasilkan dari enam variabel kunci dalam survei, yakni pendapatan (PDB per kapita), angka harapan hidup yang sehat, dukungan sosial, kebebasan, kepercayaan dan kemurahan hati.
Selain kemurahan hati, lima variabel kunci diatas memang secara kasat mata masih terus menjadi persoalan di Indonesia.
“Indonesia mengalami penurunan karena persepsi korupsinya dan juga bantuan sosial. Itu yang menyebabkan Indonesia mendapatkan ranking yang rendah,” ungkap Mari Elka Pangestu, President United in Diversity saat Happiness Festival di Jakarta beberapa waktu lalu, sebagaimana dinukil dari CNN.
Di Asia Tenggara Indonesia menduduki peringkat keenam, mengungguli Laos, Kamboja dan Myanmar. Pemenangnya adalah Singapura, lalu menyusul Malaysia, Thailand, Filipina dan Vietnam.
Tapi menurut Badan Pusat Statistik (BPS), indeks kebahagiaan orang Indonesia dari tahun 2014 justru meningkat. Jika pada 2014 berada pada angka 68,28, tahun 2017 indeks kebahagiaan masyarakat Indonesia naik menjadi 70,69.
BPS menyusun indeks kebahagiaam ini berdasarkan tiga dimensi yaitu kepuasan hidup, perasaan dan makna hidup. Data rilis BPS itu juga menyebutkan bahwa orang yang belum menikah ternyata memiliki angka indeks kebahagiaan tertinggi dari status lainnya.
Indeks kebahagiaan menjadi penting guna melengkapi indikator pembangunan yang berpengaruh terhadap pengambilan kebijakan pembangunan.
Dalam peringat Indonesia, menurut BPS, Sulawesi Utara menempati peringat ketiga provinsi yang masyarakatnya paling bahagia di tahun 2017. Peringat pertama adalah Kalimantan Utara, menyusul Kalimantan Timur. Di bawah Sulut ada Maluku dan Maluku Utara.
Editor: Ronny Adolof Buol