ZONAUTARA.com – Penggunaan botol air minum (tumbler) dari plastik saat ini sedang trend. Pemerintah Bitung malah mewajibkian seluruh pegawainya membawa sendiri tumbler saat sedang berdinas.
Di Jambore Nasional Konservasi Alam yang diselenggarakan di Taman Wisata Alam Batuputih, Tangkoko, Bitung pada Agustus 2018, Pemerintah Kota Bitung malah menginisasi penerapan area non botol plastik (sekali pakai) selama kegiatan berlangsung.
Penggunaan tumbler juga sedang digandrungi anak-anak muda. Apalagi jika mereka ke alam atau mendaki gunung. Tumbler menjadi peralatan yang wajib dibawa.
Tujuannya tentu agar tidak semakin banyak botol plastik air mineral sekali pakai yang dibuang ke alam.
Namun sebelum membeli tumbler, sebaiknya memahami kode yang terdapat di bagian bawah tumbler. Seharusnya kode ini tertera di semua produk dari plastik sebagaimana yang disyaratkan ISO (International Organization for Standardization).
Kode berupa angka dalam simbol segitiga panah ini diinisiasi oleh komunitas penggiat daur ulang di AS The Society of The Plastic Industry.
Mereka mendesign Resin Identification Code (RIC). RIC ini adalah sekumpulan kode yang digunakan untuk menunjukkan jenis resin yang ada pada plastik tertentu.
Berikut daftar kodenya:
1 PET atau PETE (Polyethylene Etilen Terephalate)
Biasa dipakai untuk botol plastik, berwarna jernih/transparan/tembus pandang seperti botol air mineral, botol jus, wadah makanan dan hampir semua botol minuman lainnya.
Botol jenis PET/PETE ini direkomendasikan hanya sekali pakai. Bila terlalu sering dipakai, apalagi digunakan untuk menyimpan air hangat apalagi panas, akan mengakibatkan lapisan polimer pada botol tersebut akan meleleh dan mengeluarkan zat karsinogenik (dapat menyebabkan kanker) dalam jangka panjang.
 2. HDPE (High Density Polyethylene)
Biasa dipakai untuk botol susu yang berwarna putih susu, tupperware, galon air minum, kursi lipat, dan lain-lain.
Botol plastik jenis HDPE memiliki sifat bahan yang lebih kuat, keras, buram dan lebih tahan lama terhadap suku tinggi.
Merupakan salah satu bahan plastik yang aman untuk digunakan karena kemampuan untuk mencegah reaksi kimia antara kemasan plastik berbahan HDPE dengan makanan/minuman yang dikemasnya.
Sama seperti PET, HDPE juga direkomendasikan hanya sekali pakai. Pemakaian karena pelepasan senyawa antimoni trioksida terus meningkat seiring waktu. Jenis ini juga dapat digunakan kembali ke untuk bahan lantai ubin, drainase, botol HDPE baru, pipa, dan lain-lain.
3. PVC (Polyvinyl Chloride)
Ini bisa ditemukan pada plastik pembungkus (cling wrap), dan botol-botol. Reaksi yang terjadi antara PVC dengan makanan yang dikemas dengan plastik ini berpotensi berbahaya untuk ginjal, hati dan berat badan.
Bahan ini mengandung klorin dan akan mengeluarkan racun jika dibakar. PVC tidak boleh digunakan dalam menyiapkan makanan atau kemasan makanan. Bahan ini juga dapat diolah kembali menjadi mudflaps, panel, tikar, dan lain-lain.
PVC mengandung DEHA (diethylhydroxylamine) yang berbahaya bagi tubuh, biasanya bahan ini bereaksi dengan makanan yang dikemas dengan plastik berbahan PVC ini. DEHA ini bisa lumer pada suhu -15°C.
4. LDPE (Low Density Polyethylene)
LDPE (low density polyethylene) yaitu plastik tipe cokelat (thermoplastic/dibuat dari minyak bumi), biasa dipakai untuk tempat makanan, plastik kemasan, botol-botol yang lembek, pakaian, mebel, dan lain-lain.
Sifat mekanis jenis LDPE ini adalah kuat, tembus pandang, fleksibel dan permukaan agak berlemak, pada suhu 60 derajat sangat resisten terhadap reaksi kimia, daya proteksi terhadap uap air tergolong baik, dapat didaur ulang serta baik untuk barang-barang yang memerlukan fleksibelitas tapi kuat.
Barang berbahan LDPE ini sulit dihancurkan, tetapi tetap baik untuk tempat makanan karena sulit bereaksi secara kimiawi dengan makanan yang dikemas dengan bahan ini.
5. PP (polypropylene)
Karakteristik adalah biasa botol transparan yang tidak jernih atau berawan. Polipropilen lebih kuat dan ringan dengan daya tembus uap yang rendah, ketahanan yang baik terhadap lemak, stabil terhadap suhu tinggi dan cukup mengkilap.
Jenis PP (polypropylene) ini adalah pilihan bahan plastik terbaik, terutama untuk tempat makanan dan minuman seperti tempat menyimpan makanan, botol minum dan terpenting botol minum untuk bayi.
Carilah dengan kode angka 5 bila membeli barang berbahan plastik untuk menyimpan kemasan berbagai makanan dan minuman. PP dapat diolah kembali menjadi garpu, sapu, nampan, dan lain-lain.
6. PS (Polystyrene)
Biasa dipakai sebagai bahan tempat makan styrofoam, tempat minum sekali pakai, dan lain-lain. Polystyrene merupakan polimer aromatik yang dapat mengeluarkan bahan styrene ke dalam makanan ketika makanan tersebut bersentuhan.
Selain tempat makanan, styrene juga bisa didapatkan dari asap rokok, asap kendaraan dan bahan konstruksi gedung.
Bahan ini harus dihindari, karena selain berbahaya untuk kesehatan otak, menganggu hormon estrogen pada wanita yang berakibat pada masalah reproduksi, dan pertumbuhan dan sistem syaraf, juga karena bahan ini sulit didaur ulang.
7. OTHER (Polycarbonate)
Bahan untuk jenis plastik 7 Other ini ada 4 macam, yaitu:
- SAN, styrene acrylonitrile.
- ABS, acrylonitrile butadiene styrene.
- PC, polycarbonate.
- Nylon.
Dapat ditemukan pada tempat makanan dan minuman seperti botol minum olahraga, suku cadang mobil, alat-alat rumah tangga, komputer, alat-alat elektronik, dan plastik kemasan.
SAN dan ABS memiliki resistensi yang tinggi terhadap reaksi kimia dan suhu, kekuatan, kekakuan, dan tingkat kekerasan yang telah ditingkatkan.
Biasanya terdapat pada mangkuk mixer, pembungkus termos, piring, alat makan, penyaring kopi, dan sikat gigi, sedangkan ABS biasanya digunakan sebagai bahan mainan lego dan pipa. Merupakan salah satu bahan plastik yang sangat baik untuk digunakan dalam kemasan makanan ataupun minuman.
PC atau nama Polycarbonate dapat ditemukan pada botol susu bayi, gelas anak batita (sippy cup), botol minum polikarbonat, dan kaleng kemasan makanan dan minuman, termasuk kaleng susu formula.
PC Dapat mengeluarkan bahan utamanya yaitu Bisphenol-A ke dalam makanan dan minuman yang berpotensi merusak sistem hormon, kromosom pada ovarium, penurunan produksi sperma, dan mengubah fungsi imunitas. Dianjurkan tidak digunakan untuk tempat makanan ataupun minuman.
Tidak semua plastik nomor 7 adalah polikarbonat, bahkan segelintir berbahan nabati. Polikarbonat masih menjadi perdebatan dalam beberapa tahun terakhir, karena ditemukan pada saat mencuci BPA (bisphenol A), menjadi bahan hormon pengganggu kehamilan dan pertumbuhan janin.
Daur Ulang
Simbol plastik daur ulang pada dasarnya dirancang untuk membantu staff di pusat daur ulang, agar dapat memisahkan bahan untuk diproses dengan baik.
Pengetahuan dasar lambang ini juga dapat membantu kita dalam memastikan apakah barang plastik di sekitar kita aman untuk kita dan anak-anak kita.
Hati-hatilah dalam menggunakan plastik, khususnya kode 1, 3, 6 dan 7 (PC), sebab seluruhnya memiliki bahaya secara kimiawi. Gunakan hanya sekali pakai saja. Cukup aman bila menggunakan plastik dengan kode 2, 4, 5 dan 7 (SAN atau ABS).
Bacaan lanjut:
https://www.ebottles.com/articles/bottlesafety.htm#40
https://en.wikipedia.org/wiki/Plastic_bottle