Sah!. Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah menetapkan: Joko Widodo dan Ma’ruf Amin sebagai pemenang Pemilihan Presiden (Pilres) 2019. Mereka berdua akan menjadi Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia periode 2019-2024.
Bukan hanya Presiden bagi 85.607.362 suara sah yang memilih pasangan Jokowi-Amin, tetapi Presiden dan Wakil Presiden bagi 265 juta rakyat Indonesia.
Tentu juga Presiden dan Wakil Presiden bagi 68.650.239 suara sah yang memilih pasangan Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno.
Seluruh tahapan Pemilu 2019 hingga KPU menetapkan hasilnya pada Selasa (21/5/2019) dinihari tadi, tentu sudah dilaksanakan sesuai dengan undang-undang dan peraturan yang berlaku.
Ini adalah proses demokrasi untuk menegakkan kedaulatan rakyat sebagaimana yang diamanatkan konstitusi. Ini adalah cita-cita pendiri bangsa, para pejuang, pahlawan yang telah mengorbankan jiwa dan raga mereka.
Demokrasi sejatinya adalah dari rakyat dan untuk rakyat. Demokrasi jangan dimaknai sebagai pertarungan merebut kekuasaan. Demokrasi adalah jalan damai memilih pemimpin bangsa.
Kita sama-sama telah sepakat meletakkan proses demokrasi itu dalam sistem Pemilu. Kita semua berperan didalamnya sesuai posisi kita masing-masing.
Kalah menang dalam sebuah Pemilu harus dimaknai sebagai bagian dari demokrasi yang bertujuan melanggengkan eksistensi kehidupan bernegara. Jalan itu sudah kita tempuh sama-sama dengan memberikan hak suara.
Pemilu 2019 memang diwarnai dengan sejumlah catatan ketidakberesan penyelenggara. Catatan-catatan itu mesti dievaluasi lalu diperbaiki agar sistem Pemilu kita semakin baik.
Tetapi melegitamasi hasil Pemilu hanya karena ketidakberesan itu adalah tindakan yang kurang bijak. Undang-undang telah menyediakan sarana untuk menggugat hasil Pemilu melalui mekanisme hukum. Semestinya mekanisme ini diambil oleh pihak yang tidak puas dengan hasil dan kinerja penyelenggara Pemilu.
Menggelar unjuk rasa sah-sah saja, karena itu juga dijamin konstitusi. Tetapi jika unjuk rasa dan protes itu dimaksud untuk menggagalkan proses demokrasi yang sudah berjalan dengan damai, tentu itu tidak bisa dibenarkan.
Presiden dan Wakil Presiden yang terpilih adalah milik kita semua. Kali ini Jokowi-Amin yang terpilih. Mari kita hormati bersama.