ZONAUTARA.com – Pemerintah Indonesia telah mengembalikan lima kontainer berisi sampah ke negara asalnya. Hal itu ditegaskan oleh Direktorat Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah, dan Bahan Beracun dan Berbahaya, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Sayid Muhadhar.
“Skrap kertas berasal dari Kanada, tetapi pelabuhan muatnya ada di Seattle (di Amerika Serikat). Jadi kita kembalikan dulu ke Seattle, ke pelabuhan muatnya,” kata Sayid seperti dikutip dari bbc.com.
Tindakan itu mendapat pujian dari Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti yang mendukung langkah pemerintah Indonesia mengembalikan lima kontainer sampah ke Amerika Serikat (AS).
Semoga semuanya di Return, yg ke Batam juga ke jakarta. Indonesia returns five containers of waste to the US https://t.co/jjIOH8dpC9
— Susi Pudjiastuti (@susipudjiastuti) June 16, 2019
“Semoga semuanya direturn, yang ke Batam juga ke jakarta. Indonesia returns five containers of waste to the US,” tulis Susi dalam akun twitter pribadinya, @Susipudjiastuti, Minggu (16/6/2019).
Sayid memaparkan kronologis pengembalian kembali kelima kontainer tersebut pada Jumat (14/6) dari pelabuhan Surabaya.
“Akhir Maret atau awal April ada importasi yang tak biasanya, terindikasi bercampur dengan limbah-limbah lain, popok bekas, plastik bekas dan lain-lain sehingga oleh bea cukai ditahan.
Setelah dikonfirmasi ke KLHK, isi kontainer itu ternyata bukan skrap kertas sebagaimana yang diimpor sehingga harus re-ekspor kembali.
“Tapi reekspor kan butuh waktu, butuh konfirmasi ke negara asal dan seterusnya. Akhirnya Juni ini baru bisa kita reekspor kembali,” jelas Sayid.
Sebelumnya tahun lalu Cina telah mengambil langkah untuk menghentikan penerimaan sampah plastik bekas dari seluruh dunia yang masuk ke negaranya.
Sejak saat itu, sejumlah besar limbah telah dialihkan ke Asia Tenggara, termasuk Malaysia, Indonesia, dan Filipina.
Bulan lalu, Malaysia telah berjanji untuk mengirim kembali ratusan ton sampah plastik ke negara asalnya, sedang Filipina memicu pertikaian diplomatik dengan Kanada setelah memerintahkan untuk mengirim kembali berton-ton sampah yang dibuang di negara itu.
Baca juga: Lautan sampah di pantai Manado
Sayid mengatakan bahwa Indonesia masih mengizinkan impor plastik dari luar.
“Plastik yang boleh diimpor, seperti plastik bersih, yang dapat didaur ulang, yang bukan dari TPA, tidak kotor,” jelas Sayid.
Namun Sayid menegaskan jika plastik itu bercampur dengan bahan kimia lain, dengan limbah lain, pasti direekspor kembali.
Saat ini pemerintah juga tengah mengkaji sejumlah kontainer yang disinyalir tidak sesuai dengan Pemberitahuan Impor Barang-nya di pelabuhan Jakarta dan Batam.
Editor: Ronny Adolof Buol