MANADO, ZONAUTARA.com – Dalam rangka meminimalisir sampah di Kota Manado masyarakat diharapkan bisa memberdayakan Bank Sampah yang ada di beberapa tempat. Demikian yang dikatakan Kepala Bidang Persampahan dan Limbah B3 Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Manado Audy J Kalumata di ruang kerja, Jumat (21/06/2019).
“Di Bank Sampah ada mesin pencacah organik yang bisa berguna untuk mengurangi volume sampah,” ujar Audy.
Dijelaskannya, satu di antara beberapa program utama DLH mengenai penanganan sampah warga di Kota Manado adalah sampah yang ada di Daerah Aliran Sungai (DAS). Kalau sampah yang ada di DAS itu mengalir bersama air dari hulu ke hilir. Di situ kami tempatkan sabuk untuk menghalangi sampah ke laut.
“Kalau secara umum, DLH juga turut back up penanganan sampah warga. Misalnya, sampah yang ditimbulkan oleh bencana; sampah-sampah yang tidak tertangani oleh wilayah kecamatan seperti sampah yang ditimbulkan kalau ada iven,” katanya.
Penasaran soal Bank Sampah yang kini digiatkan melalui DLH Kota Manado, Zona Utara melakukan penelusuran soal seberapa tahu masyarakat mengenai program penanganan sampah tersebut. Ternyata warga yang berhasil ditemui tidak mengetahuinya. Contohnya Arianto Ali. Warga Kecamatan Tikala ini mengaku sejauh ini tidak tahu-menahu tentang Bank Sampah.
“Kalau soal jam buang sampah saya tahu. Harus malam. Tidak boleh buang pagi. Nanti akan ada kendaraan sampah yang mengangkut. Tapi soal Bank Sampah saya tidak tahu,” aku Arianto, Kamis (27/06/2019).
Kalau ada program itu, imbuhnya, berarti sosialisasi Pemerintah Kota (Pemkot) Manado sangat minim sehingga tidak menyentuh hingga seluruh simpul masyarakat.
Arianto sama halnya dengan Anastasya Lombok, warga Kecamatan Wanea. Ia juga tidak tahu mengenai Bank Sampah program penanganan sampah yang digagas Pemkot Manado tersebut.
“Bank Sampah itu seperti bank biasa yang bisa untuk menabung?” tanyanya bingung.
Editor: Rahadih Gedoan