Pemuda sebagai Agen Perubahan

Christo Senduk
Penulis Christo Senduk



MINAHASA, ZONAUTARA.com Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kecamatan Kakas Barat bersama aktivis mahasiswa yang tergabung dalam Cipayung Plus menyiasati dan mengadakan diskusi bertajuk ‘Pemuda dan Peranannya, di Kantin Aktivis, Fakultas Bahasa dan Seni Unima, Kamis (18/7/2019).

Ketua KNPI Kabupaten Minahasa terpilih masa bakti 2019-2022 Rifky Johanes Roring yang tampil sebagai salah satu pemateri mengatakan, sudah saatnya pemuda mengambil peran lebih dalam persoalan daerah maupun bangsa.

“Melihat banyak sekali persoalan yang terjadi belakangan ini, apalagi pasca-Pilpres maupun Pileg, maka sudah saatnya pemuda mengambil peran lebih,” ungkapnya.

Menurut Rifky, pemuda harus berperan dalam hal menjadi penyejuk di tengah-tengah persoalan, menyodorkan strategi dan ide brilian dalam pembangunan daerah, memegang fungsi kontrol dalam pemerintahan juga harus netral.

“Jadi peran pemuda sangat strategis dalam pembangunan daerah maupun bangsa. Olehnya, saya selaku pemuda berharap agar kita sama-sama mengambil peran itu, apalagi di era sekarang ini. Sumbangsih dan peran pemuda sangat dibutuhkan di semua lini,” ujarnya.

Sementara itu, pemateri lainnya Theo Umbas mengingatkan agar dalam perannya, pemuda jangan terlalu cepat menyimpulkan permasalahan sebagai kelalaian pemerintah dalam melaksanakan program.

Ketua KNPI Kabupaten Minahasa demisioner ini mengatakan, seharusnya peran pemuda yang paling utama adalah menjadi mitra pemerintah bahkan membuat kajian dan menyiapkan solusi bagi pemerintah agar memperbaiki kesalahan yang terjadi.

“Pemuda itu harus membantu dan menopang pemerintah. Peran pemuda sebenarnya menjadi mitra pemerintah, dalam hal realisasi program maupun memberikan ide dan gagasan,” ujar Umbas.

Menurut dia, kajian atau ide yang boleh disodorkan kepada pemerintah di antaranya berkaitan dengan peningkatan ekonomi kerakyatan, ekonomi industri, pengolahan sampah yang boleh menghasilkan pendapatan atau income, pendidikan, potensi pariwisata daerah dan masih banyak lagi.

“Satu contoh, di Minahasa ada begitu banyak yang boleh dikembangkan dan itu perlu sentuhan dan peran pemuda. Apalagi menjelang pasar bebas dan revolusi industri 4.0. Sudah saatnya pemuda bangkit dan ambil peran,” terangnya.

Pada akhir diskusi, semua menyepakati agar pemuda harus menjadi perangkul bukan pemecahbelah, menyiapkan hal-hal solutif, dalam perspektif politik pemuda harus melibatkan diri, menjadi mitra kritis bukan hanya mengikuti apa mau pemerintah.

Meningkatkan minat baca, pemberdayaan perempuan juga peran dari pemuda, lebih memberi pengaruh positif untuk menyuarakan pentingnya pendidikan, mengasah skill, harus lebih kompeten dan memiliki jiwa sosial.

Pada kesempatan tersebut, peserta yang hadir mengusulkan sekaligus menantang KNPI Kabupaten Minahasa yang baru terpilih agar membuat terobosan, yang paling pertama adalah menyediakan Rumah Literasi bagi pemuda untuk meningkatkan minat baca, juga Rumah Kreatifitas untuk pengolahan kerajinan tangan, produksi industri skala kecil maupun besar dan lain sebagainya.

Hadir dalam diskusi di antaranya, Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI), Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI), Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI), Liga Mahasiswa Nasional Demokrasi (LMND), Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) Fakultas Bahasa dan Seni, GP Ansor, pengurus KNPI Minahasa, pengurus KNPI Kecamatan Kakas Barat.

Editor : Christo Senduk



Jika anda merasa konten ini bermanfaat, anda dapat berkontribusi melalui DONASI. Klik banner di bawah ini untuk menyalurkan donasi, agar kami dapat terus memproduksi konten yang bermanfaat



Share This Article
Penulis Christo Senduk
Editor
Leave a comment
WP2Social Auto Publish Powered By : XYZScripts.com