MANADO, ZONAUTARA.com – Acara pembukaan rangkaian event Manado Fiesta 2019 menyisahkan masalah sampah yang tak sedap dipandang mata. Pada Minggu (28/07/2019) sampah-sampah dari kegiatan itu masih menghiasi kawasan Megamas yang menjadi tempat pelaksanaan kegiatan, baik di tenda undangan maupun di titik lain.
Zona Utara yang menurunkan tiga wartawan di area pelaksanaan kegiatan di kawasan Megamas, Sabtu (27/07/2019), mendapati banyak sampah dibuang begitu saja oleh pengunjung. Ada juga di antaranya yang punya kesadaran lingkungan, seperti yang terpantau dua orang pengunjung perempuan separuh baya yang bingung mencari tempat sampah. Mereka berdua terpaksa melintas keluar pagar pembatas yang dijaga panitia kegiatan saling menggerutu akibat kesal sampah yang sedang di tangan mereka akan dibuang ke mana.
Jelang hari sudah gelap saat kegiatan tengah berlangsung terpantau juga ada petugas kebersihan yang sibuk membersihkan sampah-sampah yang bertebaran di mana-mana.
Hal tersebut sontak mendapat tanggapan beragam dari netizen, terutama pengguna Facebook. Akun ChrisTian Sojow 1, misalnya, memberikan tanggapan bahwa sekalipun memakai petugas kebersihan yang berasal dari beberapa kabupaten/kota tapi kalau kesadaran membuang sampah pada tempatnya tidak ditanam di dalam pikiran masing masing maka akan percuma.
“Jangan salahkan Manado kotor kalo torang (kita, red) masih belum sadar membuang sampah pada tempatnya,” tulis akun itu.
Kalau akun bernama Uchi menulis mengenai sampah dari kegiatan Manado Fiesta 2019 diakibatkan kurangnya kesadaran masyarakat dan kurangnya antipasi panitia dalam menyediakan banyak tempat sampah. Akun Akbar Doating malah membandingkan Kota Manado dengan Kota Bitung.
“Kenapa Bitung bisa terus Manado nda (tidak, red) bisa? Berarti kurangnya himbauan dan ketegasan masalah sampah,” tulisnya.
Baca juga: Tak ada sampah di area Festival Tangkoko, Petugas kebersihan pun ikut bawa tumbler
Akun Ireine Buyung menulis, apabila pihak penyelenggara sudah antisipasi dengan menyediakan tempat sampah di banyak titik, paling tidak bisa mengurangi volume sampah.
“Ya, boleh dong ditambah sedikit anggarannya. Sedikit saja. Nda perlu kase sama deng harga 1 mobil hias Rp. 175jt noh. Malo doo, so lia keranjang sampah kong malas pi buang. (Tidak perlulah disamakan dengan harga 1 mobil hias Rp 175 juta. Malu dong, sudah lihat keranjang sampah tapi malas mau dibuang, red).
Kepala Dinas Pariwisata Manado Lenda mengatakan, petugas kebersihan sudah langsung bekerja malam itu.
“Tapi volume sampah banyak sehingga tak semua bisa langsung diangkut,” kata Lenda.
Editor: Rahadih Gedoan