ZONAUTARA.com – Meski pihak BPOM RI pernah mengeluarkan peringatan publik tentang kantong plastik kresek, namun penggunaannya masih banyak di kalangan masyarakat. Terkait hal tersebut, Novaline Rewah, pemerhati sosial kemasyarakatan, mengatakan bahwa kalau sesuai penemuan laboratorium dianggap berbahaya maka sebaiknya pihak BPOM RI tegas melarang pengunaannya.
Sebab hal tersebut, menurutnya, menyangkut hajat hidup orang banyak. Lembaga yang berkompeten di Indonesia ini sebaiknya harus tegas dan proaktif dalam hal hal seperti ini.
“Seharusnya BPOM RI punya otoritas yang mumpuni untuk mengontrol keberadaan setiap makanan baik yang dijual sudah dimasak maupun tidak. Jika pemeriksaan laboratorium bahwa plastik ini tidak bisa digunakan dan langsung bersentuhan dengan makanan maka seharusnya harus tegas. Tidak boleh digunakan,” ujarnya, Rabu (31/07/2019).
BPOM RI kala dikepalai Husniah Rubiana Thamrin Akib mengeluarkan peringatan soal bahaya penggunaan kemasan makanan dari plastik polivinil klorida dan juga kantong plastik. Soal kantong plastik, Husniah menyebutkan bahwa berdasarkan hasil pengawasan kantong plastik kresek berwarna, terutama hitam, kebanyakan merupakan produk daur ulang yang sering digunakan untuk mewadahi makanan.
Dalam proses daur ulang tersebut, tulis Husniah melalui peringatan tersebut, riwayat penggunaan sebelumnya tidak diketahui, apakah bekas wadah pestisida, limbah rumah sakit, kotoran hewan atau manusia, limbah logam berat, dan lain-lain. Dalam proses tersebut juga ditambahkan berbagai kimia yang menambah dampak bahayanya bagi kesehatan.
“Jangan menggunakan kantong plastik daur ulang tersebut untuk mewadahi langsung makanan siap santap,” tulisnya melalui peringatan bernomor KH.00.02.1.55.2890.
Bahaya kantong plastik
Kantong plastik yang digunakan sehari-hari ternyata bisa berbahaya dan menimbulkan beberapa dampak serius dalam kehidupan manusia. Ada setidaknya 12 bahaya kantong plastik bagi kesehatan dan lingkungan.
1. Menyebabkan Kanker
Plastik tampaknya adalah barang biasa yang memang banyak memberikan keuntungan dan bantuan pada kita. Namun bahayanya bila sampai terurai, partikel plastik bisa berbahaya bagi kesehatan, bahkan menyebabkan kanker. Ini dikarenakan di udara, plastik mengalami penguraian sebagai dioksin.
2. Menganggu Kesehatan Sistem Saraf
Apabila penguraian sebagai dioksin tersebut sampai dihirup oleh manusia, bahayanya tak hanya sekadar kanker. Bagian sistem saraf kita pun mampu terserang sehingga terjadi kerusakan di sana. Gangguan sistem saraf ini pun biasanya bakal berimbas juga pada kinerja organ-organ dalam kita yang lain. Ini biasanya dikarenakan pembakaran plastik tidak berjalan sempurna.
3. Meningkatkan Potensi Depresi
Depresi biasanya berawal dari kondisi stres yang sudah menjadi parah. Hal ini pada umumnya disebabkan oleh masalah internal maupun eksternal di mana depresi kemudian berujung gangguang jiwa dan mental. Hanya saja, potensi depresi ini dapat disebabkan oleh paparan senyawa berbahaya dari plastik yang saat proses pembakaran tak sempurna.
4. Pembengkakan Hati
Berbagai masalah kesehatan dapat dipicu oleh penggunaan dan bahkan pembakaran kantong plastik. Perlu kita ketahui bersama bahwa kantong plasti, khususnya yang datang dengan warna hitam itu rata-rata adalah produk daur ulang. Maka bila makanan panas yang langsung ditaruh di sana akan lebih berisiko memengaruhi organ dalam kita, tak terkecuali bagian hati.
5. Gangguan Reproduksi
Baik wanita maupun pria sebaiknya berhati-hati dan senantiasa menggunakan kantong plastik dengan benar. Gangguan reproduksi adalah salah satu ancaman terbesar akan kantong plastik. Ini disebabkan oleh adanya bahan kimia tambahan yang beragam ada di dalam kantong plastik. Sisa monomer yang tidak bereaksi terhadap plastik pun juga menyebabkan gangguan kesehatan satu ini.
6. Radang Paru-paru
Masih dengan alasan yang sama, bahan kimia berbahaya di dalam kantong plastik cukup tak terduga. Salah satu senyawa yang ada di dalam kantong plastik penyebab gangguan kesehatan seperti kanker dan radang paru-paru adalah PET atau sebutan lainnya adalah Polyetylene Terephthalate. Ada zat karsinogenik yang bakal keluar dari penggunaan botol atau kantong plastik, terutama saat terkena paparan panas.
7. Mengakibatkan Banjir
Tak hanya berbahaya bagi kesehatan, kantong plastik juga sangat berbahaya bila pembuangannya tidak pada tempat yang tepat. Bagi lingkungan, kantong plastik ini bakal menyebabkan penyumbatan saluran air serta tanggul. Banjirlah yang kemudian menjadi akibatnya dan pastinya bakal merugikan suatu lingkungan tempat tinggal tertentu.
8. Menurunkan Tingkat Kesuburan Tanah
Masih bicara soal lingkungan, dampak kantong plastik juga buruk bagi tanah. Sederhana saja, ini dikarenakan sirkulasi udara di dalam tanah menjadi terhalang. Ruang gerak makhluk bawah tanah pun menjadi terhambat dan terganggu. Padahal tugas para makhluk tersebut adalah menyuburkan tanah.
9. Hewan Terjerat
Tak hanya hewan yang hidup di dalam tanah, hewan yang berada di laut pun akan mengalami kerugian akibat kantong plastik. Akibat dari tumpukan plastik yang pembuangannya tak tepat bisa membuat para hewan tersebut menderita. Kemungkinan bagi mereka untuk terjerat dalam timbunan plastik sangat besar, apalagi kalau para hewan tersebut sampai mengonsumsinya.
10. Meracuni Makhluk Hidup
Misalpun seekor hewan memakan kantong plastik dan mati. Kantong plastik setelah dimakan dan berada di dalam tubuh hewan tersebut pun tak akan bisa hancur. Hanya tubuh hewannya saja yang menjadi bangkai, tapi plastik itu tidak bisa hancur. Inilah yang kemudian bisa menjadi racun dan menyebar ke hewan maupun makhluk hidup lainnya.
11. Mencemari Air
Parahnya lagi, air minum yang ada di lingkungan hidup kita bisa diperburuk oleh kantong plastik yang mengurai. Bahan kimia penuh racun, seperti Bisphenol A, Styrene Trimer, serta produk sampingan Polystyrene dapat mencemari air. Air yang biasa kita gunakan untuk keperluan sehari-hari tentunya dapat tercemar dan kemudian memengaruhi kesehatan kita.
12. Memicu Polusi Udara
Banyak orang memutuskan untuk membakar plastik agar tidak menumpuk di rumah. Namun sebenarnya pembakaran ini prosesnya akan membuat atmosfer terkontaminasi. Karena dari plastik yang melalui proses pembakaran bakal terlepaslah bahan kimia mengandung racun. Inilah yang lalu menjadi faktor pemicu terjadinya polusi udara.
Editor: Rahadih Gedoan