Tak hanya berjaga, TNI di perbatasan RI-PNG ikut mengajar anak-anak di pedalaman

Sebuah mobil truk dimodifikasi sebagai mobil pintar angkut buku ke pedalaman.

Ronny Adolof Buol
Salah satu anggota TNI yang bertugas di Pos Pamtas RI-PNG Yonif Para Raider 328/Dirhagayu sedang mengajar anak-anak di pedalaman Papua. Dibelakang mereka ada mobil pintar.

CNN Indonesia — Sore itu ramai sekali, Sabtu (3/8/20019) di Pos Komando Taktis Satgas Pamtas RI – PNG Sektor Utara di Skouw, Distrik Muara Tami, Kota Jayapura.

Ratusan warga berbaur dengan anggota TNI yang sehari-hari bertugas berjaga di Pos Lintas Batas kedua negara. Mereka berjoget bersama, tentara pakai seragam, warga dan anak sekolah sepakat menggunakan kaos berwarna merah.

Mereka bergembira bersama, diiringi musik dan lagu dari pengeras suara. Keringat pun bercucuran di terik siang itu. Pemandu joget menyemangati peserta yang membaur. Tak ada jarak.

Sementara tak jauh dari lokasi keriuhan itu, beberapa anggota TNI menerbangkan layang-layang ditemani bocah-bocah Papua.



“Ini merupakan salah satu bentuk pendekatan kami kepada rakyat. Kami memberi porsi lebih terhadap pendekatan teritorial, untuk mendekatkan TNI kepada rakyat,” jelas Perwira Seksi Operasi Satgas Pamtas RI/PNG Yonif Para Raider 328/Dirgahayu, Kapten Inf. Rezki Pandu.

Sebanyak 450 personil ditugaskan TNI untuk berjaga di perbatasan RI-Papua New Guinea. Mereka datang dari berbagai kesatuan. Perbatasan ini merupakan pintu keluar masuk yang cukup ramai.

“Kami mengambil tema ‘terbangkan cita-citamu setinggi layang-layang’, agar anak-anak termotivasi untuk belajar dan meraih cita-cita mereka,” kata Kapten Rezki.

Di Pos Perbatasan itu, Pasukan TNI tak hanya bertugas menjaga keamanan, sebagai tugas utama mereka, tetapi juga mengabdikan diri menjadi tenaga pendidik.

Untuk bisa menjangkau anak-anak hingga ke pedalaman dan daerah terpencil, sebuah mobil truk sengaja dimodifikasi. Mobil itu kemudian diisi dengan buku-buku.

“Kami menamakan truk itu sebagai mobil pintar. Secara berkala mobil itu kami bawa ke pedalaman dan menjangkau anak-anak di sana dengan bahan bacaan. Kami ikut mengajar,” tambah Perwira Penerangan Kaptek CHK Geza Khiastra.

Tak hanya berjaga, TNI di perbatasan RI-PNG ikut mengajar anak-anak di pedalaman
Perwira Seksi Operasi Satgas Pamtas RI/PNG Yonif Para Raider 328/Dirgahayu, Kapten Inf. Rezki Pandu

Satgas Pamtas RI-PNG sendiri mempunyai 17 pos yang tersebar di sepanjang wilayah perbatasan. Satu pos utama berada di komplek Pos Lintas Batas di Skouw yang punya fasilitas modern dan lengkap. Pos ini dioperasikan pada 2017 setelah diresmikan oleh Presiden Joko Widodo.

Selama bertugas delapan bulan, Rezki dan pasukan TNI yang ada telah berhasil mengamankan sejumlah barang ilegal yang dibawa pelintas batas. Diantaranya 19 pucuk senjata, 22,4 kg ganja, 1840 botol minuman keras, ribuan kilogram kayu masohi dan ribuan batang kayu besi.

Tak hanya berjaga, TNI di perbatasan RI-PNG ikut mengajar anak-anak di pedalaman
Anggota TNI di perbatasan RI-PNG bersiap menerbangkan layang-layang. (Foto: Zonautara.com/Ronny A. Buol)

Editor: Ronny Adolof Buol

Bekerja sebagai jurnalis lebih dari 20 tahun terakhir. Sebelum mendirikan Zonautara.com bekerja selama 8 tahun di Kompas.com. Selain menjadi jurnalis juga menjadi trainer untuk digital security, literasi digital, cek fakta dan trainer jurnalistik.
2 Comments

Leave a Reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

WP2Social Auto Publish Powered By : XYZScripts.com