ZONAUTARA.com – Paedocypris progenetica, ikan air tawar, yang diteliti Maurice Kottelat dan Tan Heok Hui di rawa-rawa kawasan lahan gambut Jambi, bukan tergolong terkecil di dunia. Theodore W Pietsch, ilmuwan dari Universitas Washington, pernah menemukan ikan dengan ukuran lebih kecil dari ikan daerah Jambi.
Ikan tersebut ditemukan Theodore di perairan laut di daerah Philipina, dengan nama Photocorynus spiniceps. Panjangnya hanya 0,24 inci atau setara dengan 6,2 milimeter. Paedocypris progenetica berukuran hingga 0,31 inci atau setara dengan 7,9 milimeter sehingga tidak bisa diklaim sebagai ikan terkecil di dunia.
Musem Australia di Sydney pernah juga mengklaim memiliki jenis ikan terkecil di dunia yang ditemukan di salah satu lokasi penyelaman terkenal bernama Great Barrier Reef. Ikan tersebut berukuran antara 0,28 hingga 0,31 inci atau setara dengan 7 hingga 8 milimeter.
Klaim inilah yang menjadi perdebatan hingga sekarang. Debat ikan mana yang terkecil , menurut Theodore, hanya bisa diselesaikan bila para ilmuwan menyamakan persepsi tentang makna terkecil.
“Para ilmuwan Australia menggunakan ukuran berat sebagai dasar definisi mereka mengenai hal terkecil. Sedangkan ilmuwan yang lain menggunakan dasar ukuran panjang tubuh, sebagai patokan yang terkecil,” kata Theodore.
Menurutnya, jikalau kita semua setuju patokan dasar ikan terkecil adalah ukuran panjang tubuhnya. Berarti ikan temuan yang berasal dari Philipina merupakan ikan terkecil yang pernah ada di bumi ini.
Ikan yang ditemukan Theodore pernah juga dikabarkan melalui Jurnal Penelitian Ichthyological September tahun 2005. Menurut data di jurnal tersebut, ikan ini diidentifikasikan berjenis betina.
Editor: Rahadih Gedoan