ZONAUTARA.com – Data penumpang maskapai Lion Air dan Batik Air diduga bocor dan dipertukarkan dalam jejaring pertukaran data. Ada puluhan juta data penumpang yang diduga bocor.
Bleepingcomputer.com menyebutkan, database yang memuat data-data penumpang itu setidaknya sudah beredar dalam sebulan terakhir.
Informasi database data penumpang kedua maskapai itu tersimpan dalam bucket Amazon dan diperjualbelikan.
Ada dua database yang diperjualbelikan, pertama membuat data 21 juta catatan penumpang dan yang kedua berisi 14 juta catatan penumpang. Direktori dalam bucket Amazon dibuat pada Mei 2019, yang juga membuat sebagian besar data untuk Malindo Air dan Thai Lion Air.
HUGE: Hacker dumps @lionairthai's customer and flight database
First database has 21 million records which include passenger ID, Reservation ID, customer address, phone number and email (1/2)#breach #database #gdpr #blackhat pic.twitter.com/GCJ0LvekWR
— Under the Breach (@underthebreach) September 11, 2019
Kebocoran data catatan penumpang Lion Air dan Batik Air itu memuat nama penumpang, nomor reservasi, alamat, nomor telepon, alamat email, tanggal lahir, nomor handphone, nomor paspor hingga tanggal kadaluarsa paspor.
Tidak jelas kapan data-data yang semestinya rahasia itu mulai dikumpulkan. Namun sebuah tautan ke akses data itu ditautkan pada 10 Agustus 2019 dan dapat diakses secara terbuka.
Bleepingcomputer.com menjelaskan pertukaran data dari dua database itu mulai terjadi saat tautannya tersedia di bucket AWS.
Dikutip dari Suara.com, Corporate Communication Strategic Lion Air, Danang Mandala Prihantoro mengatakan akan memeriksa laporan kebocoran data tersebut.
“Mas, saya akan cek terlebih dahulu ya,” jawab Danang saat dihubungi di Jakarta, Selasa malam.
Editor: Ronny Adolof Buol