ZONAUTARA.com – Jumlah korban Tuberculosis (TBC) di Indonesia sangat besar. Dalam sehari tercatat 300 orang meninggal. Jumlah tersebut berarti ada 100 ribu orang korban yang meninggal dalam setahun. Hal inilah yang membuat Presiden Joko Widodo (Jokowi) prihatin.
“Kita harus bekerja sama dalam memberantas TBC,” kata Presiden Jokowi sebagaimana dikutip Ketua Forum Partnership Indonesia Arifin Panigoro usai bersama delegasi Aksi Stop TBC di Dunia diterima Presiden Jokowi, di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (09/12/2019).
Arifin mengatakan bahwa dalam pertemuan itu pihaknya melaporkan, korban penyakit TBC di Indonesia masuk tiga besar dunia setelah India dan China. Hal tersebut membuat penanganan penyakit TBC harus serius. Selama ini TBC ditangani Menteri Kesehatan, tapi dengan besarnya masalah penanganan, sangat susah kalau hanya Menteri Kesehatan.
Sebagai organisasi sipil, imbuh Arifin, pihaknya sunguh-sungguh mau membantu pemerintah dalam hal ini. Terutama terkait dengan kedatangan Rucika Ditto dari organisasi Stop TB Partnership International yang akan menghadiri pertemuan internasional dengan semua stakeholder pemberantasan TBC, di Jakarta, 10-12 Desember 2019.
“Karena dunia ini punya target dalam waktu 10 tahun dari sekarang, tahun 2030, kita berkeinginan untuk mengeliminasi atau meng-nol-kan TBC. Dan ini pekerjaan yang sangat tidak gampang untuk kita di Indonesia,” ujar Arifin.
Menurutnya, agar mempermudah kerja sama antar kementeriansaat ini sedang dirancang payung hukum seperti Peraturan Presiden (Perpres) khusus tentang pemberantasan penyakit TBC. Supaya nanti kerja sama antara menteri kesehatan dan menteri-menteri lainnya bisa lebih lancar.