ZONAUTARA.com – Antiretroviral (ARV) merupakan jenis obat yang dapat memperlambat perkembangan Human Immunodeficiency Virus (HIV). Jenis virus tersebut merusak sistem kekebalan tubuh, dengan menginfeksi dan menghancurkan sel CD4. Semakin banyak sel CD4 yang dihancurkan, kekebalan tubuh akan semakin lemah, sehingga rentan diserang berbagai penyakit.
Fungsi ARV mampu bekerja dengan cara menghilangkan unsur yang dibutuhkan virus HIV untuk menggandakan diri. Selain itu, ARV juga dapat mencegah virus HIV menghancurkan sel CD4.
Beberapa jenis obat ARV yang tersedia di Indonesia adalah Efavirenz, Etravirine, Nevirapine, Lamivudin, dan Zidovudin.
Begitu didiagnosis menderita HIV, pasien diwajibkan harus mengonsumsi ARV agar perkembangan virus HIV dapat segera dikendalikan.
Situs alodokter menyebutkan bahwa efek samping dari mengonsumsi obat ARV antara lain:
- Diare.
- Mual dan muntah.
- Mulut kering.
- Kerapuhan tulang.
- Kadar gula darah tinggi.
- Kadar kolesterol abnormal.
- Kerusakan jaringan otot (rhabdomyolysis).
- Penyakit jantung.
- Pusing.
- Sakit kepala.
- Sulit tidur. Tubuh terasa lelah.