Oleh: Levio Emilio Suwu *
Imunisasi adalah upaya memperoleh kekebalan tubuh secara buatan melalui pemberian kuman hidup yang dilemahkan untuk membentuk antibodi.
Imunisasi bertujuan untuk melindungi anak terhadap penyakit tertentu yang dapat dicegah dengan pemberian imunisasi.
Manfaat pemberian imunisasi yaitu untuk memberikan kekebalan tubuh pada anak terhadap penyakit yang sering terjadi sekarang ini dan mencegah resiko tertular penyakit tertentu.
Adapun tujuan dari pemberian imunisasi yaitu untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian pada anak dari penyakit.
Pemberian imunisasi pada anak dimulai sejak umur 0 bulan hingga 18 tahun. Pada umumnya imunisasi dasar dilakukan pada usia 0-4 tahun, dan imunisasi juga bisa diulang pada usia 5-12 tahun, sedangkan pada usia 13-18 tahun yaitu imunisasi tambahan.
Jenis–jenis imunisasi:
- BCG untuk perlindungan penyakit TBC (Tuberkolosis)
- DPT/DT untuk perlindungan penyakit difteri (infeksi tenggorokan)
- Pertusis (batuk rejan) dan tetanus (kaku rahang), ada efek yang ditumbulkan seperti demam.
- Polio untuk perlindungan penyakit poliomielitis/polio (lumpuh layuh) yang menyababkan nyeri otot, lumpuh dan kematian.
- Campak/Measles untuk perlindungan penyakit campak/tampek
- Hepatitis B untuk perlindungan penyakit infeksi hati/kanker hati mematikan.
Selain imunisasi ada juga berbagai jenis vaksin yang diberikan pada anak berdasarkan usia, yaitu MMR untuk perlindungan penyakit campak, gondongan dan campak Jerman (Usia 1 tahun 3 bulan dan Usia 4-6 tahun).
Hepatitis A untuk perlindungan penyakit hepatitis A atau penyakit hati. (Usia diatas 2 tahun dan 6 – 18 bulan setelah dosis pertama).
Typhoid & parathypoid untuk perlindungan penyakit demam typhoid waktu pemberian tergantung situasi dan kondisi.
Varisella (Cacar Air) untuk perlindungan penyakit cacar air (Usia 10 s/d 12 tahun 1 kali dan di atas 13 tahun 2 kali dengan selang waktu 4 s/d 8 minggu).
Jadi imunisasi sangat penting bagi anak karena jika anak tidak mendapatkan imunasasi akan berdampak buruk bagi anak.
Dampak buruk jika tidak diimunisasi
Daya tahan tubuh anak menjadi rendah dan akibatnya anak mudah lelah saat melakukan aktivitas walaupun aktivitas tersebut tidak berat.
Mudah terserang virus penyakit dan mudah tertular penyakit karena kekebalan tubuh yang kurang dan tidak lengkapnya imunisasi, anak jadi rentan terhadap berbagai penyakit bahkan sangat mudah tertular penyakit.
Jadi ketika anda memiliki anak dengan imunisasi yang belum lengkap segeralah melakukan imunisasi dengan melakukan konsultasi kepada dokter atau tenaga kesehatan.
Ada juga berbagai program pemerintah yang dilakukan seperti kegiatan Posyandu. Di sana ada berbagai imunisasi dan vaksin yang diberikan sesuai dengan usia anak.
* Penulis adalah Mahasiswa Universitas Katolik De La Salle Manado