Oleh: Rezka Victoria Wurarah *
Penulis adalah mahasiswa di Universitas De La Salle Manado
Menurut World Health Organisation (WHO) jumlah orang yang mengidap penyakit hipertensi di dunia sebanyak 1,13 miliar orang. Penderita hipertensi di Indonesia 60% berakhir pada stroke dan 40% pada penyakit jantung, gagal ginjal dan kebutaan.
Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah kondisi dimana peningkatan tekanan sistolik lebih dari 140 mmHg dan diastolik lebih dari 80 mmHg. Sistolik adalah ketika jantung memompa darah ke seluruh tubuh sementara diastolik jantung dalam keadaan rileks. Kondisi ini dapat menjadi bahaya karena jantung dipaksa memompa darah lebih keras ke seluruh tubuh hingga bisa menyebabkan timbulnya penyakit jantung dan stroke.
Hipertensi paling umum terjadi pada orang dewasa, namun anak-anak juga beresiko. Penyebabnya kebanyakan karena masalah dengan ginjal atau jantung dan gaya hidup yang tak sehat juga dapat meningkatkan resiko hipertensi pada anak.
Apa itu hipertensi?
Hipertensi adalah keadaan dimana seseorang mengalami peningkatan tekanan darah di atas normal.
Ada 4 kategori pengukuran tekanan darah yaitu :
• Normal dibawah 120/80 mmHg.
• Prehipertensi sistoliknya 120-139 mmHg dan diastoliknya 80-89 mmHg.
• Hipertensi stadium 1 sistoliknya 140-159 mmHg dan diastoliknya 90-99 mmHg.
• Hipertensi stadium 2 sistoliknya lebih dari 160 mmHg dan diastoliknya lebih dari 100 mmHg.
Gejala hipertensi
Kebanyakan pengidap hipertensi akan mengalami sakit kepala terutama di pagi hari namun gejala hipertensi bukan hanya itu saja:
• Sulit tidur
• Sakit kuduk
• Kelelahan
• Mual
• Muntah
• Sesak nafas
• Gelisah
• Pandangan kabur
• Nyeri dada
• Irama jantung yang tidak teratur
• Kecemasan
Jenis hipertensi:
1. Hipertensi primer
Kondisi tekanan darah tinggi yang tidak jelas penyebab spesifiknya. Hipertensi primer dapat dialami oleh semua kalangan usia tapi paling sering terjadi pada usia paruh baya. Para ahli menduga bahwa faktor genetik merupakan salah satu penyebab utama.
2. Hipertensi sekunder
Masalah yang sudah lebih dulu menyerang atau penggunaan obat-obatan yang menjadi penyebab terjadinya hipertensi. Hipertensi sekunder cenderung muncul secara tiba-tiba dan dapat menyebabkan tekanan darah melonjak lebih tinggi.
Penyebab terjadinya hipertensi
Gaya hidup yang tidak sehat juga dapat menjadi penyebab resiko hipertensi:
• Kebanyakan makan garam
• Stres
• Malas bergerak
• Obesitas
• Merokok
• Minum minuman keras
Ada juga kondisi kesehatan lain yang dapat menyebabkan hipertensi yaitu:
• Cacat bawaan di pembuluh darah
• Obat-obatan tertentu seperti pil Kb
• Kehamilan
Faktor resiko yang menjadi penyebab Hipertensi
1. Faktor yang tidak dapat diubah:
• Usia. Semakin bertambah usia pembuluh darah kita semakin kaku dan tidak elastis lagi
• Riwayat keluarga/ genetik. Orang tua, saudara kandung atau anggota keluarga yang lainnya punya tekanan darah tinggi anda juga beresiko terkena
2.Faktor yang dapat diubah:
• Stres
• Merokok
• Kegemukan
• Kurang aktivitas fisik/ olahraga
• Konsumsi minuman keras
Komplikasi Hipertensi
Jika tidak terkontrol hipertensi dapat menyebabkan terjadinya komplikasi seperti:
•Serangan jantung
•Gagal jantung
•Stroke
•Penyakit ginjal
•Masalah mata (kerusakan retina)
•Penyakit pembuluh darah tepi
• Gangguan saraf
• Gangguan serebral (otak)
Pencegahan dan pengobatan
Pencegahan dapat dilakukan dengan cara memodifikasi/ perubahan gaya hidup:
• Mengadopsi pola diet
• Mengurangi konsumsi garam
• Perbanyak aktivitas fisik dan rutin berolahraga
• Menurunkan berat badan
• Berhenti merokok dan kurangi konsumsi minuman beralkohol
• Mengurangi konsumsi minuman tinggi kafein seperti kopi, teh
• Mengonsumsi obat anti hipertensi sesuai anjuran dokter.