Oleh: Angelina Siwu
Hidup di zaman yang semakin maju perkembangannya membuat banyak perubahan dalam gaya hidup sehari-hari, yang mengarah kepada hal yang negatif bagi kesehatan seperti makan dalam porsi berlebihan, konsumsi minuman beralkohol, merokok, kurang istirahat dan bahkan jarang melakukan aktivitas karena kemudahan dari teknologi yang ada.
Pola gaya hidup yang tidak sehat menyebabkan banyak terjadinya penyakit tidak menular seperti hipertensi, diabetes, dan beberapa penyakit jantung.Â
Hipertensi atau yang dikenal dengan penyakit darah tinggi adalah penyakit dimana hasil tekanan darah melebihi 120 mmHg untuk sistolik dan 80 mmHg untuk diastolik.
Hipertensi paling banyak dialami oleh kalangan masyarakat atau usia diatas 40 tahun terutama pada orang lanjut usia (lansia). Penyakit hipertensi tidak akan diketahui oleh penderita jika penderita tidak memeriksakan tekanan darahnya.Â
Faktor genetik dan usia merupakan faktor yang dapat menyebabkan hipertensi. Tetapi ada beberapa faktor lainnya yang memicu terjadinya tekanan darah tinggi seperti kurang berolahraga, kegemukan atau obesitas, stress, dan konsumsi makanan berlemak dan tinggi kadar garam.
Karena begitu banyak penyebab terjadinya hipertensi sehingga hipertensi banyak diderita, dan ditangani oleh rumah sakit serta puskesmas.
Berdasarkan data Departemen Kesehatan Indonesia, prevalensi hipertensi di Indonesia mencapai 31,7% dari populasi pada usia 18 tahun ke atas. Sekitar 60% penderita hipertensi berakhir pada stroke. Sedangkan 40% mengakibatkan penyakit jantung, gagal ginjal, hingga kebutaan.
Hal ini disebabkan oleh perubahan gaya hidup secara global, dimana mudahnya akses mendapatkan makanan cepat saji sehingga membuat berkurangnya konsumsi buah dan sayuran yang segar dan meningkatnya konsumsi garam, gula dan kalori membuat angka penderita hipertensi meningkat.Â
Munculnya hipertensi memiliki kaitan yang erat dengan kandungan zat gizi seperti lemak dan sodium. Pelaksanaan diet yang teratur dapat menormalkan tekanan darah tinggi, yaitu dengan mengurangi komsumsi makanan dengan tinggi kadar garam, makanan yang berlemak, banyak mengonsumsi makanan yang tinggi serat dan melakukan aktivitas fisik seperti olahraga.
Namun tingkat kepatuhan untuk melakukan diet masih sulit ditaati para penderita hipertensi, biasanya disebabkan karena kurang pengetahuan, jenis kelamin dan pekerjaan.Â
Faktor makanan (kepatuhan diet) merupakan hal yang penting untuk diperhatikan pada penderita hipertensi. Penderita hipertensi sebaiknya patuh menjalankan diet hipertensi agar dapat mencegah terjadinya komplikasi yang lebih lanjut.
Penderita hipertensi harus tetap menjalankan diet setiap hari, dengan ada atau tidaknya sakit dan gejala yang timbul. Hal ini dimaksudkan agar keadaan tekanan darah penderita hipertensi tetap stabil sehingga dapat terhindar dari penyakit hipertensi dan komplikasinya.
Penulis adalah Mahasiswa Keperawatan Universitas Katolik De La Salle Manado