ZONAUTARA.com – Anjing bernyanyi (singing dog) yang hidup di dataran tinggi Papua sempat dinyatakan punah sejak 50 tahun lalu. Namun baru-baru ini, para ilmuwan peneliti mengonfirmasi temuan mereka bahwa anjing liar asal Papua ini masih ada.
Anjing liar yang hidup di pengunungan Papua ini disebut ‘anjing bernyanyi’ karena suara lolongannya yang unik. Para ilmuwan menyebut, anjing khas ini menyanyi mirip paus sejak pertama kali dipelajari pada tahun 1897.
Sekelompok ilmuwan meluncurkan ekspedisi di dataran tinggi Papua pada tahun 2016, untuk menemukan kembali populasi anjing leluhur yang masih mengembara di provinsi Indonesia.
Menurut hasil penelitian yang diterbitkan dalam Proceedings of the National Academy of Sciences of the United States of America (PNAS) pada 31 Agustus 2020, para ilmuwan dapat melacak sekawanan anjing liar dataran tinggi yang tinggal di dekat tambang PT Freeport di Papua. Mereka pun memungkinkan untuk mempelajari dengan cermat gigi taring hewan tersebut.
Dari penelitian tersebut, para peneliti juga berhasil mengumpulkan sampel kotoran dan foto-foto anjing liar dataran tinggi, yang mirip dengan ras anjing bernyanyi yang punah dan telah kehilangan keragaman genetiknya.
Tahun lalu, Hari Suroto peneliti dari Balai Arkeologi Papua sempat berbincang dengan media detik.com mengenai anjing bernyanyi dari Papua ini. Ia pun menjelaskan mengapa anjing ini disebut dengan nama anjing bernyanyi.
“Jadi ceritanya, anjing ini oleh beberapa ahli dianggap sebagai anjing paling primitif, yang menetap di dataran tinggi Papua sejak beberapa ribu tahun silam. Anjing Papua berasal dari jenis yang istimewa, Canis familiaris hallstromi. Anjing Canis familiaris hallstromi tidak menggonggong tetapi bernyanyi, atau lebih tepatnya melolong,” papar Hari., dikutip dari detik.com.
Menurut Hari, anjing Papua itu hanya tersisa beberapa ekor dari jenis yang asli. Itu pun hanya dapat dijumpai di dataran tinggi Papua dengan ketinggian 3.352 mdpl hingga 4.267 mdpl, tepatnya di kawasan Pegunungan Tengah di rangkaian Pegunungan Jayawijaya.
“Anjing Canis familiaris hallstromi pernah dijumpai di Puncak Jaya dengan ketinggian 3.460 hingga 4.400 mdpl, pada tahun 2016,” terangnya.
Dengan publikasi ilmiah itu, resmi sudah anjing bernyanyi yang disangka punah, ditemukan lagi di Indonesia.