bar-merah

Kabar dokter Laurentius Panggabean tertular covid-19 masih misteri

zonautara.com
Laurentius Panggabean.(Image: Istimewa)

ZONAUTARA.com – Belum jelas kapan dan dari mana dokter Laurentius Panggabean tertular covid-19. Namun, dia mulai dirawat di Rumah Sakit Mitra Keluarga, Cibubur, Jakarta Timur sejak 9 Maret 2020 dengan gejala awal demam tinggi, dan kemudian batuk-batuk.

Mari kita hargai perjuangan pahlawan kita dengan bertahan hidup dan bersatu melawan pandemi ini.

Dokter Laurentius kemudian meninggal dunia tiga hari kemudian atau tepatnya pada 12 Maret 2020 pada usia 57 tahun. Pihak keluarga diberitahu bahwa penyebab kematian bukan karena covid-19, tapi karena infeksi paru-paru.

Menjelang dikebumikan, istri dokter Laurentius mendapat telepon bahwa alharhum terkena covid-19. Kapan dan apa hasil tesnya tidak pernah diinformasikan kepada keluarga secara detail serta masih misteri hingga kini.

“Jadi keluarga tahunya sakit paru-paru,” ujar Guido Panggabean, putra dokter Laurentius, seperti yang dikutip dari Tempo, Selasa, 7 April 2020.

Guido mengaku tidak mengetahui secara pasti siapa yang menyampaikan informasi tersebut kepada ibunya. Dia juga tidak tahu kapan ayahnya menjalani tes.

“Sampai saat ini kami juga tidak dapat hasil tesnya,” kata Guido.

Setelah dimakamkan, keluarga dokter Laurentius menjalani tes usap dan hasilnya, istri dan dua anaknya dinyatakan positif covid-19.

Berdasarkan gejala klinis dan kondisi keluarga, Ikatan Dokter Indonesia memasukkan almarhum sebagai dokter di Indonesia yang paling awal meninggal karena covid-19.

Dokter Laurentius merupakan dokter spesialis kesehatan jiwa dan menjadi Dirut RSJ Soeharto Heerdjan, Jakarta sejak 12 September 2018.

Sebelumnya, dokter Laurentius pernah menjabat sebagai Dirut RSJ Radjiman Wediodiningrat Lawang Malang Jawa Timur dan Dirut RS Ketergantungan Obat Cibubur Jakarta.

Melalui laporcovid19, banyak rekan, kenalan, dan masyarakat luas yang memberikan tanggapan atas kepergian dokter Laurentius. Dua di antaranya adalah dokter Dharmawan A Purnama dan dokter Handry Carlos Gunawan.

“Beliau selalu mendukung pengembangan keilmuan psikiatri. Kami belajar bersama ke Kuala Lumpur Hospital, mengutus saya dan dr Salikur buat MoU dengan Sawa hospital Osaka Jepang. Cita citanya membuat RSJ kita dapat membuka fellow neuropsikiatri bekerja sama dengan Dr Chee Kok Yoon dari KL Hospital. Semoga kami dapat mewujudkan cita-cita besarnya. RIP seniorku dan sahabatku,” tulis dolter Dharmawan, Senin (07/09/2020).

Dokter Handry Carlos Gunawan mengatakan bahwa dokter Laurentius yang memberi dukungan penuh baginya untuk melanjutkan Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS). Dokter Laurentius malah turut membantunya sampai mendapat beasiswa PPDS.

“Terima kasih, pak, atas jasa-jasamu. Kita bersua hanya sebentar namun namamu kan selalu saya kenang,” tulis dokter Handry.



Jika anda merasa konten ini bermanfaat, anda dapat berkontribusi melalui DONASI. Klik banner di bawah ini untuk menyalurkan donasi, agar kami dapat terus memproduksi konten yang bermanfaat



Share This Article
WP2Social Auto Publish Powered By : XYZScripts.com