ZONAUTARA.com – Petualangan di alam bebas saat ini semakin di gemari, kegiatan ini tak mengenal usia, mulai dari remaja, anak muda, orang tua dan bahhkan lanjut usia.
Dari semua petualangan di alam bebas, kegiatan mendaki gunung salah satu yang menjadi favorit dan paling banyak dilakukan, terlebih khusus ketika sedang akhir pekan atau hari libur.
Faktor keselamatan dalam kegiatan di alam bebas harus dijadikan hal yang paling utama. berkaitan erat dengan faktor keselamatan maka kita perlu paham mengenai faktor penyebab bahaya yang dapat di golongkan menjadi dua yaitu:
1. Bahaya subjektif
Bahaya subjektif adalah potensi bahaya yang berada dibawah kendali manusia yang melakukan kegiatan.
Contohnya adalah pemilihan alat yang salah, penggunaan perlengkapan yang tidak dikuasai dengan baik, pemilihan peralatan yang tidak tepat dan lain-lain.
Beberapa kasus yang sering terjadi adalah perhitungan logistik (perbekalan) yang salah sehingga terjadi kondisi kelaparan, lupa meembawa batere cadangan, sarung tangan rusak segingga terkena frost bite.
Baca pula: Jangan dulu mendaki gunung sebelum lakukan 5 hal ini dalam perencanaan
Mengajak teman yang belum siap menghadapi kondisi medan yang akan dilalui juga bisa menjadi masalah, serta tidak membawa peta dan kompas, dan masih banyak lagi.
Pada prinsipnya bahaya subjektif merupakan bahaya yang timbul karena kelalaian kita merencanakan sebuah perjalanan.
2. Bahaya objektif
Bahaya objektif merupakan bahaya yang berada di luar kendali manusia. misalnya badai, banjir, petir, longsor, dan lain-lain.
Dengan kata lain, bahaya objektif tidak bisa kita hindari, karena itu tidak bisa kita kendalikan. Namun kita tetap bisa mengantisipasi dengan mencari data informasi yang tepat sebelum kita melakukan kegiatan di alam bebas.
Seperti mencari tahu informasi perkiraan cuaca, mencari informasi tentang aktifitas gunung yang akan kita tuju apakah aman atau tidak, dan masih banyak lagi data informasi yang bisa kita dapatkan untuk mengantisipasi bahaya objektif saat melakukan perjalanan di alam bebas.
Jadi semakin subjektif suatu bahaya, maka akan semakin dapat diperkirakan terjadinya datangnya, sehingga kita bisa hindari. Namun sebaliknya semakin objektif suatu bahaya, maka akan semakin sukar untuk diperkirakan dan dihindari.