ZONAUTARA.com – Bartholomeus Bayu Satrio Kukuh Wibowo termasuk dokter yang meninggal di masa awal pandemi Covid-19 mulai melanda Indonesia. Dokter Bayu, begitu panggilan akrabnya, sempat dibawa kedua kalinya ke RSUD Bekasi, namun jiwanya tidak terolong lagi.
Ia berpulang dengan status Orang Dalam Pemantauan di RSUD Bekasi pada hari Kamis, 26 Maret 2020. Alumnus Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana (Jakarta) ini sehari-hari bertugas di Klinik Central Medika, Karang Sambung, Bekasi.
Ketika itu rumah sakit dibanjiri pasien dan sistem deteksi dini kita terhadap Covid-19 tidak memadai. Dia mulai mengeluhkan demam tinggi pada 18 Maret 2020 saat tengah bertugas di klinik 24 jam itu.
Paginya, dokter Bayu dibawa ke RS Citra Harapan Indah, Bekasi. Tim dokter yang melakukan serangkaian pemeriksaan darah. Hasil foto rontgen paru-paru menunjukkan kondisi yang kurang baik.
Dokter Bayu diduga terinfeksi Covid-19. Namun, karena tidak tersedianya fasilitas rawat inap pada saat itu, dokter menyarankannya untuk melakukan isolasi mandiri di rumah.
Bayu kemudian dibawa ke RSUD Bekasi. Namun, karena kondisinya memburuk, dia kemudian dibawa rumah sakit rujukan Covid-19. Pertama-tama dia dikirim ke RS Persahabatan, lalu RS Sulianti Saroso, dan kemudian ke RSPAD Gatot Soebroto.
Akan tetapi, semua rumah sakit itu penuh. Dia kemudian dibawa ke Wisma Atlet, namun saat itu di sana tidak tersedia ventilator hingga akhirnya dibawa ke RSUD Bekasi dan menghembuskan nafasnya yang terakhir di sana. Dokter Bayu meninggalkan seorang istri dan seorang putra.
Ida Evelyn Sitorus, istri tercinta dokter Bayu, pada laporcovid19 menuliskan kebanggaannya atas bakti sang suami.
“Ayah… Dokter Bayu, kamu adalah pahlawan kemanusiaan. Aku dan Petra bangga sama ayah. Tenanglah di rumah Bapa di surga. Nanti kita berjumpa lagi. Sampai bertemu di surga kekal, ayah,” tulis istrinya, Kamis (10/09/2020).
Melalui laporcovid19, banyak yang mengungkapkan rasa duka atas kepergian dokter Bayu. Sinyo Bisnis, misalnya, mengungkapkan rasa terima kasih atas dedikasi dokter Bayu yang merawat penderita wabah Covid-19.
“Semoga diampuni segala kesalahannya dan diterima segala kebaikannya oleh Tuhan YME. Surga menanti. Aamiin,” tulis Sinyo.
Zicoarifin, seorang kenalan lain, turut mengungkapkan rasa kehilangannya atas kepergian dokter Bayu. Ia menulis, “Selamat jalan Om Bayu. Terimakasih atas segala kesempatan yg om berikan kepada saya dan keluarga. Seperti mimpi saya. Baru tiga minggu lalu bertemu om, sekarang om sudah kembali ke rumah Bapa di surga. Semoga Om mendapatkan tempat yg indah. Kiranya Tuhan memberikan kekuatan dan penghiburan pada keluarga yang ditinggalkan. God Bless You.”