Tumpaan, ZONAUTARA.com – Penanganan pandemi Covid-19 di Indonesia menjadi perhatian serius Ketua Komisi IX DPR RI Felly Runtuwene. Politisi Partai Nasdem dari Dapil Sulut ini menyorot soal merebaknya klaster penyebaran serta vaksin Covid-19.
“Sekitar bulan Februari atau Maret 2021 akan diproduksi 50 juta vaksin, ini akan digunakan oleh sekitar 25 juta orang. Artinya setiap satu orang menggunakan dua vaksin,” ujar Felly saat berada di Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh (GMAHK), Desa Popontolen, Kecamatan Tumpaan, Minahasa Selatan, Sulut pada Minggu (27/9/2020) lalu.
Felly mengatakan, 25 juta warga yang akan menggunakan vaksi di tahap pertama adalah para tenaga medis, dan pejabat negara. Hal itu dengan pertimbangan tenaga kesehatan adalah garda terdepan dalam penanganan Covid-19, dan berpotensi besar terpapar.
Demikian juga untuk pejabat Negara, yang setiap saat harus turun lapangan bertemu warga.
“Tapi vaksin untuk saya akan saya berikan ke orang lain,” ujarnya.
Terkait penyebaran Covid-19 di sejumlah instansi pemerintahan termasuk Kementrian Kesehatan (Kemenkes), Felly punya pandangan sendiri. Menurutnya, hal itu tak perlu dipolemikkan karena memang petugas kesehatan berpotensi besar terpapar Covid-19.
“Mereka ini turun ke lapangan untuk sosialisasi serta penanganan pandemi, sehingga terpapar. Jangan negative thinking,” ujarnya.
Dia mengatakan, jika tenaga medis itu tidak turun lapangan bisa saja mereka tidak terpapar. Namun mereka menjalankan tugas, bertemu warga sehingga tertular Covid-19.
“Di sisi lain harus kita akui bahwa masyarakat kita tidak disiplin dalam mematuhi protokol kesehatan, ini juga jadi pemicu banyak tenaga medis terpapar,” katanya.
Dia mengajak semua pihak bahu membahu bersama pemerintah untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19.
“Kita berharap pandemi ini segera berakhir, dan kita kembali hidup normal,” ujarnya.
Penulis: Yoseph Ikanubun