Bantuan sosial di masa pandemi Covid-19 terus disalurkan di Bolmong

Media Sindikasi
Penulis Media Sindikasi
Bupati Bolmong Yasti S Mokoagow saat penyerahan bantuan kepada masyarakat terdampak Covid-19 di Kecamatan Dumonga. / Foto: Kominfo Bolmong



BOLMONG, ZONAUTARA.com – Berbagai cara dilakukan pemerintah daerah hingga masyarakat demi menghindari krisis ekonomi di tengah pandemi Covid-19.

Di Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong), pemerintah daerah menyiapkan stimulus bantuan sosial dalam bentuk dana hingga pangan sembako. Bahkan Kabupaten Bolmong menjadi daerah dengan bantuan terlama dan terbanyak di Sulawesi Utara.

Bupati Bolmong Yasti Soepredjo Mokoagow mengatakan, sebanyak 80 ribu kepala keluarga menerima berbagai macam bantuan.

“Jika setiap keluarga punya tiga anggota, maka 240 ribu jiwa penduduk yang tercover bantuan,” kata dia belum lama ini di sela sela pemberian bantuan sosial tahap empat di desa.

Jumlah itu beber dia, sudah mencakup 90 persen dari jumlah total penduduk di Kabupaten Bolmong. Sedangkan data terakhir menyebut, penduduk Bolmong berjumlah 249 ribu jiwa.

“Berarti hampir semua penduduk menerima bantuan. Kecuali PNS dan golongan mampu,” ujarnya.

Tak hanya itu saja, kata Yasti, bantuan sosial di Bolmong juga mempunyai durasi terpanjang. Di saat daerah lain baru menetapkan tiga bulan, Bolmong sudah mencanangkan sembilan bulan. Baru setelah itu, pemerintah pusat menetapkan pemberian bantuan selama sembilan bulan dan diikuti daerah lain.

“Ini wujud perhatian kami pada rakyat Bolmong yang dianjurkan stay at home untuk mencegah penularan Covid-19,” kata dia.

Menurut Yasti, bantuan tersebut dibiayai lewat program refocusing APBD 2020 Kabupaten Bolmong. Penguatan jaring pengaman sosial adalah salah satu inti refocusing selain bantuan bagi tenaga medis.

Rahmi Mokoagow misalnya, warga Desa Dulagon, Lolak, yang kesehariannya menjajakan kue keliling ini sangat merasakan dampak dari pandemi Covid-19.

Perempuan yang menghidupi satu orang anak balita lima tahun ini, selama pandemi Covid-19, mengakui pendapatannya dari penjualan kue keliling merosot tajam.

“Padahal kue itu dijual di pasar keliling-keliling. Tapi karena pasar lagi sepi karena corona, banyak kue yang tersisa. Padahal biasanya pulang sore sudah habis,” kata Rahmi.

Bukan hanya itu saja, pendapatannya sehari-hari sebelumnya mampu dia sisihkan, kini hanya bisa digunakan untuk makan sehari-hari.

“Pendapatan suami hanya mengandalkan panggilan kerja karena hanya kuli bangunan. Tapi dengan bantuan sosial yang diterima, Alhamdulillah pendapatan hari-hari bisa ditabung,” ungkapnya.

Diketahui, warga Bolmong dihujani berbagai macam bantuan di musim pendemi ini. Mulai dari beras, sembako, uang, bibit bagi petani serta peralatan untuk UMKM.

Penulis: Guesman Laeta/Sulawesion



Jika anda merasa konten ini bermanfaat, anda dapat berkontribusi melalui DONASI. Klik banner di bawah ini untuk menyalurkan donasi, agar kami dapat terus memproduksi konten yang bermanfaat



Share This Article
Leave a comment
WP2Social Auto Publish Powered By : XYZScripts.com