bar-merah

Cara IRT di Kotamobagu menopang ekonomi keluarga di tengah pandemi Covid-19

zonautara.com
Seorang pembeli kecewa karena menu yang dijual tinggal sedikit, hampir habis terjual. Memang di warung bersama itu rata-rata jualan habis jelang siang. Selain warga setempat, warga dari luar Poyowa Besar datang membeli.(Image: sulawesion/Guesman Laeta)

KOTAMOBAGU, ZONAUTARA.com – Ibu Rumah Tangga (IRT) paling banyak merasakan dampak pandemi Covid-19. Di tengah kelesuan pendapatan ekonomi, banyak IRT justru bangkit membantu prekonomian keluarga.

Seperti sejumlah IRT di lorong Air Panas, Poyowa Besar 2, Kotamobagu, Sulawesi Utara. Dengan cara berkelompok mereka menjual masakan siap saji untuk masyarakat.

Dari pantauan, setidaknya di lorong dengan panjang sekira 200 meter ini terdapat empat tempat penjual menu masakan yang dijejerkan di pinggir jalan.

Satu tempat penjualan, rata-rata terdapat 6-10 IRT yang menjadi pemasok makanan. Selain makanan juga terdapat kue dan berbagai jenis jajanan lainnya.

Penjualan menu masakan dibuka sekira pukul 06.00 Wita hingga menu habis. Menariknya, harga menunya murah meriah. Paling mahal Rp10.000 per porsi. Apalagi semua jenis kue di jual hanya Rp1.000 per biji.

Lahirnya ide para IRT ini berangkat dari keingin mereka membantu ekonomi keluarga akibat pembatasan aktivitas di masa pendemi.

“Awalnya ibu-ibu ini bersepakat agar menjual masakan bersama di satu tempat. Agar mudah menjualnya,” kata Irmawati Gilalom yang salah satu pendorong lahirnya penjualan bersama itu.

Dan, hasil dari berjualan berjamaah tersebut mulai menuai hasil. Para ibu rumah tangga ini telah mendapat untung bahkan telah membantu kebutuhan mereka setiap hari.

Dari berjualan tersebut, rata-rata IRT mendapat untung Rp25.000 sampai Rp50.000 per tiap harinya.

“Sekarang kami tidak kesulitan menu makanan di rumah. Karena menu yang kami jual juga kami sisipkan untuk menu di rumah. Memasak untuk kebutuhan di rumah sambil berjualan,” kata Nini Damulawan.

Kalau suami lagi tidak ada pekerjaan harian, Nini yang kini memiliki tiga orang anak ini bisa membantu dari hasil berjualan menu masakan seperti ini.

Meski begitu, penerapan protokoler kesehatan dalam melayani pembeli mereka terapkan. Dengan menyiapkan tempat cuci tangan, jaga jarak pembeli hingga mewajibkan penggunaan masker.

Penulis: Guesman Laeta/Sulawesion



Jika anda merasa konten ini bermanfaat, anda dapat berkontribusi melalui DONASI. Klik banner di bawah ini untuk menyalurkan donasi, agar kami dapat terus memproduksi konten yang bermanfaat



Share This Article
WP2Social Auto Publish Powered By : XYZScripts.com