ZONAUTARA.com – Michael Robert Marampe adalah salah satu dokter asal Kotamobagu, Sulawesi Utara (Sulut), yang meninggal dunia dalam perawatan di RS Polri Kramat Jati, hari Sabtu (25/06/2020) pukul 22.00 WIB. Putra Sulut yang bekerja di RS Permata Bunda Cibitung Bekasi ini menjadi korban corona.
Dokter Michael Robert Marampe (28 tahun) telah mengabdikan dirinya sebagai salah satu dokter di usia yang relatif muda. Ia memulai karirnya sebagai dokter di RS Permata Bunda, Cibitung, Bekasi. Dokter Michael mengikuti jejak ayahnya, Kombes Pol dr. Jefferson Marampe yang juga seorang dokter di RS Polri Kramat Jati.
Sejak awal pandemi Covid-19, dr Michael mendedikasikan diri sepenuhnya merawat pasien positif yang terinfeksi virus tersebut dan menempatkan dirinya dalam posisi beresiko tinggi terpapar penyakit.
Ketika merasakan sakit pada paru-paru kanannya, dokter Michael sempat menolak diperiksa, tetapi di hari kedelapan beliau akhirnya dirawat di RSUP Persahabatan sebagai pasien Covid-19.
Dalam masa perawatan, ia membuat dan mengunggah video-video. Dokter Michael bangga ikut berperan menekan jumlah kasus Covid-19 serta menyembuhkan badan dan jiwa yang sakit. Bahkan merasa tidak menyesal, meskipun dirinya akhirnya terpapar.
Dengan nada yang positif, dr Michael memberi semangat serta doa bagi tenaga kesehatan di garda terdepan yang sedang berperang dengan musuh yang tidak terlihat oleh kasat mata.
“Terus semangat dan Tuhan Yesus memberkati”, katanya.
Dalam masa perawatannya, dokter Michael sempat membaik setelah dirawat di RSUP Persahabatan. Namun kondisinya kembali menurun dan harus dirujuk ke RS Polri Kramat Jati.
Beliau memiliki rencana untuk melangsungkan pernikahan dengan sang tunangan, Tri Novia Septiati, tapi Tuhan berkata lain. Dokter muda ini justru dipanggil Tuhan sebelum sempat melangsungkan pernikahannya.
Dokter Michael diketahui akan melangsungkan pernikahan pada tanggal 11 April. Undangan bahkan telah disebar. Namun karena panggilan tugas kemanusian dan bertepatan dengan penyebaran virus corona, rencana tersebut pun ditunda.
Dokter Michael berharap, masyarakat terus membantu para tenaga medis sebagai garda terdepan dengan tetap melakukan psycal distancing.
Kabar duka ini menjadi viral di media sosial. Dalam unggahan di hari-hari terakhirnya, dokter Michael menceritakan jika sudah delapan hari menjalani perawatan. Dia menjadi salah satu korban Covid-19. Dia juga mengaku sangat bangga menjadi seorang dokter karena bisa melayani pasien dan membantu banyak orang.
“Tidak ada penyesalan sedikit pun. Buat teman- teman di garda terdepan, tetap semangat melayani pasien dan menggunakan APD lengkap,” ucap dokter Michael dalam unggahan video terakhirnya yang viral di medsos.
Abraham Simatupang, guru dokter Michael, mengaku bahwa dokter Michael merupakan salah satu murid yang pintar, baik, dan pembawaannya tenang.
“Tidak menyangka kalau Tuhan begitu cepat memanggilnya, ketika pengabdiannya masih baru dimulai. Selamat jalan Michael menuju keabadian. Pengabdianmu kuranya jadi teladan betapa profesi dokter adalah mulia,” kenang Abraham.
Almarhum dikenal sebagai sosok yang baik hati, perhatian, serta orang yang supportive dalam hidupnya. Semangatnya dalam menjalani tugas kemanusiaan menjadi teladan. Untuk itu, pengabdiannya akan selalu dikenang. Sebagai pahlawan pejuang kehidupan.