ZONAUTARA.com – Dokter Fatoni adalah mantan Kepala Instalasi Gawat Darurat (IGD) di Rumah Sakit (RS) Santo Antonio, Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan. Ia mengabdi sebagai dokter sejak 1990 dan tutup usia pada 22 Agustus 2020.
Meski informasi yang beredar bahwa almarhum meninggal karena Covid-19, namun sangat minim publikasi dari lembaga-lembaga resmi terkait kepergian beliau. Mengingat minimnya publikasi, tidak diketahui pula di mana dan bagaimana beliau terpapar Covid-19.
Banyak orang terkejut dengan meninggalnya dokter Fatoni pada 22 Agustus 2020 lalu. Mantan Kepala Instalagi Gawat Darurat, RS Santo Antonio, OKU, Sumatera Selatan, ini adalah sosok yang dikenal luas oleh masyarakat setempat.
Sesuai dengan pengalaman kerjanya, sangat mungkin beliau sudah mengobati ribuan orang sejak mulai bekerja di pertengahan dekade 1990-an. Bahkan tidak mustahil, ada juga pasien-pasiennya yang sudah beranjak dewasa.
RS Santo Antonio, OKU, tempat beliau berkarir juga merupakan salah satu rumah sakit yang dikenal luas oleh masyarakat setempat.
Ia tercatat sebagai mahasiswa Fakultas Kedokteran di Universitas Airlangga pada tahun 1985 silam. Setelah lulus, dokter Fatoni memulai karirnya sebagai dokter di Rumah Sakit Umum Daerah Ibnu Sutowo, Baturaja, OKU. Karirnya dimulai sebagai dokter dengan status Pegawai Tidak Tetap (PTT).
Beliau bekerja beberapa waktu di RSUD Ibnu Sutowo lalu pindah ke RS Antonio, OKU. Setelah bekerja di RS Antonio, dokter Fatoni terus berkarir sebagai dokter umum senior di rumah sakit tersebut sampai akhir hayatnya.
Sebagai sosok yang dikenal luas di kalangan masyarakat maupun kolega, kepergian dokter Fatoni menjadi duka.
“Mengenal almarhum sebagai dokter aktif di berbagai kegiatan IDI. Hampir tidak ada catatan buruk mengenai kinerja beliau sebagai dokter. Saya kehilangan sosok yang aktif dalam kegiatan IDI di wilayah kami. Dia sudah dikenal masyarakat luas, wajar kalau sebagian warga kehilangan saat beliau meninggal dunia,” kenang dokter Abdul Rahman yang merupakan Sekretaris IDI di OKU.