bar-merah

Kematian Nyoman Sutedja menambah daftar panjang dokter yang meninggal karena Covid-19

dr. Nyoman Sutedja, MPH (image: nakes.laporcovid19.org)

ZONAUTARA.com – Dokter Nyoman Sutedja merupakan Direktur Utama (Dirut) di RSU Puri Raharja. Beliau meninggal dunia dalam perawatan di RS PTN Universitas Udayana, Kelurahan Jimbaran, Kecamatan Kuta Selatan, Badung, Sabtu, 4 Juli 2020 malam. Saat meninggal almarhum, sudah berusia 63 tahun.

Mantan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali 2009-2012 ini menjadi salah satu dari daftar panjang kematian tenaga kesehatan setelah dirawat intensif sejak permulaan pandemi Covid-19 lalu.

Selain terinfeksi Covid-19, dokter Nyoman juga diketahui memiliki penyakit komorbid. Dilaporkan bahwa beliau memiliki tiga penyakit bawaan saat itu, yaitu kencing manis, tekanan darah tinggi, dan paru.

Almarhum dirawat di rumah sakit yang diperuntukkan untuk pasien Covid-19. Sejak Jumat (26/06/2020) lalu saat pertama masuk, dokter Nyoman yang notabene mantan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali 2009-2012 sudah berada dalam kondisi drop.

Selama 9 hari menjalani perawatan di RS PTN Unud, kondisi dokter Nyoman masih sempat membaik dan stabil. Tapi, Sabtu malam sekitar pukul 21.45 Wita, kondisi Dirut RSU Puri Raharja ini tiba-tiba kembali drop, hingga akhirnya meninggal dunia.

Setelah menghembuskan napas terakhir, jenazah dokter Nyoman langsung ditangani oleh Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 dan dievakuasi ke RSUP Sanglah, Denpasar.

Almarhum berpulang buat selamanya dengan meninggalkan Sri Sutraningsih, istri tercintanya, beserta 3 orang anak, yaitu Putu Wulan Saraswati, Made Dian Utami, dan Nyoman Krisna Dharmawan.

Kepergian dokter Nyoman membuat keluarganya sangat kehilangan. Beliau dikenang sebagai sosok yang murah senyum, rendah hati, dan humble. Bahkan beliau juga dikenal sebagai sosok yang tidak pernah marah. Sosok yang penuh kelemahlembutan dan keramahtamahan terhadap orang lain.

Dokter Nyoman merupakan lulusan S1 Fakultas Kedokteran Unud dan S2 Master Public Health di Bangkok University ini juga dikenal sebagai pentolan Tim Pemrakarsa Jaminan Kesehatan Bali Mandara (JKBM) di era Gubernur Made Mangku Pastika.

Semasa hidup, almarhum dokter Nyoman pernah bekerja di RS Kusta yang kini telah berganti nama menjadi RS Indera Bali Mandara, Denpasar. Selama meniti kariernya, dokter Nyoman sempat menggeluti kegiatan Penanggulangan Penyakit Menular (P2M), di mana almarhum berpengalaman dalam menangani sakit seperti TBC, malaria, flu burung, dan lainnya. Dari pengalaman kerjanya inilah dokter Nyoman juga pernah tertular penyakit sebelumnya.

Selanjutnya, saat pertama kali kariernya naik ke Eeselon II, dr Sutedja ditugaskan menjadi Direktur RSJ Provinsi Bali di Bangli. Setelah lama bertugas di RSJ, dokter Nyoman sempat ditarik menjadi Kepala Badang Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Bali. Beliau menjadi sosok yang menjadi kepala BNNP saat pertama kali dibuka di Bali.

Usai menjabat Kepala BNNP Bali, dokter Nyoman ditarik menjadi Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali (2009-2012) di era Gubernur Made Mangku Pastika. Saat menjadi Kadis Kesehatan, dokter Nyoman juga ikut memprakarsai terbentuknya Jaminan Kesehatan Bali Mandara (JKBM).

Karena keluwesan dan mudahnya  dalam bergaul, maka usai pensiun menjadi Kadis Kesehatan Provinsi Bali, dokter Nyoman dipercaya menjadi Direktur RS BIMC Nusa Dua di awal masa berdirinya rumah sakit tersebut. Tidak lama setelah itu, dr Sutedja kembali ditarik menjadi Dirut RSU Puri Raharja.

Kenangan tentang dokter Nyoman yang baik, ramah, dan disiplin akan selalu ada di hati tiap orang yang mengasihinya. Selamat jalan, dokter Nyoman.



Jika anda merasa konten ini bermanfaat, anda dapat berkontribusi melalui DONASI. Klik banner di bawah ini untuk menyalurkan donasi, agar kami dapat terus memproduksi konten yang bermanfaat



Share This Article
WP2Social Auto Publish Powered By : XYZScripts.com