ZONAUTARA.com – Pandemi Covid-19 dimulai di Sulawesi Utara pada bulan Maret 2020 dengan adanya dua
kasus awal yang saling terkoneksi satu sama lainnya.
Kemudian selang bulan April 2020, jumlah kasus meningkat menjadi 43 kasus bulanan yang sebagian besar berasal dari pelaku perjalanan dan juga kontak erat dari kasus sebelumnya.
Pada bulan Mei jumlah kasus meningkat drastis menjadi 294 kasus. Pada bulan ini mulai terdeteksi adanya
transmisi lokal di Sulawesi Utara.
Pembukaan dua Laboratorium PCR Covid-19 (BTKLPP dan BPOM) di Sulawesi Utara yang kemudian diikuti dengan tambahan dua lagi di Unsrat dan RSUP Proof Kandou, mendorong terjadinya perluasan kegiatan tracing dan testing di lapangan.
Kasus meningkat secara bermakna di bulan Juni (770 kasus) dan Juli (1471). Kegiatan testing dan tracing yang meluas ini, kelihatannya membawa dampak yang sangat signifikan pada pengendalian Covid-19 di Sulawesi Utara, karena mampu menekan jumlah pertambahan kasus bulanan menjadi 1268 di bulan Agustus dan 639
di bulan September.
Akan tetapi di awal bulan Oktober mulai terlihat lagi adanya peningkatan kasus. Warning di keluarkan kepada seluruh pelaku testing dan tracing di lapangan untuk melipat gandakan upaya testing dan tracing.
Bulan Oktober terjadi peningkatan kasus sebanyak 50% dari bulan sebelumnya yakni 920 kasus. Akan tetapi
pada bulan November penggandaan kasus meningkat makin tajam sampai dengan bulan Desember 2020.
Selama 2 bulan ini, pertambahan kasus mencapai 4.266 kasus. Atau menyumbang 44% dari total kumulatif kasus sepanjang tahun 2020.