MANADO, ZONAUTARA.com – Para nelayan Kota Manado yang menambatkan perahunya di kawasan Megamas, masih berjaga-jaga untuk menyelamatkan perahu bila ombak kembali mengamuk seperti kejadian Minggu (17/01/2021) kemarin.
David Latif, seorang nelayan yang berhasil diwawancarai, mengatakan bahwa amukan ombak sebenarnya sudah sejak Jumat (15/01/2021) malam. Tapi puncaknya baru terjadi Minggu (17/01/2021).
“Ombak mulai membesar sekitar pukul 18.00 Wita. Paling parah sekitar pukul 20.30 Wita,” kata David, Senin (18/01/2021).
Saat gelombang dan ombak kian besar, imbuh David, semua yang di bibir laut jadi porak-poranda. Perahu-perahu nelayan terseret hingga ke deretan ruko yang kedua. Para nelayan yang ada saling membantu menyelamatkan perahu yang berjumlah sekitar 50-an.
“Banyak perabot rumah makan yang ikut terseret air laut. Meja, kursi, dan perabot dari kayu lainnya patah-patah. Kami tidak bisa berbuat banyak. Alam sedang menunjukkan kekuasaannya,” ujarnya.
Abdi Madelu, nelayan yang perahunya ikut ditambatkan di kawasan Megamas, mengaku pada saat ombak mengamuk tersebut ia justru sedang pulas tertidur di rumah. Abdi tidak tahu kalau ternyata perahunya sedang terseret ombak dari tempat tambatan.
“Tapi saya sudah menyumbang rokok sebagai wujud terima kasih buat teman-teman nelayan yang sudah membantu mengamankan perahu saya,” kata Abdi.