ZONAUTARA.com – Mata uang kripto Bitcoin sedang ramai dibicarakan. Hal itu terkait dengan harga Bitcoin yang terus menanjak naik, meski dalam dua hari belakangan sudah turun kembali.
Bitcoin menjadi mata uang kripto yang paling diburu dalam beberapa pekan terakhir setelah miliader Elon Musk memborong Bitcoin dalam jumlah besar.
Tak hanya Elon Musk, beberapa perusahan besar lainnya juga ikut membeli Bitcoin, yang menyebabkan harga mata uang kripto itu menukik naik tajam.
Namun Menteri Keuangan Amerika Serikat (AS) Janet Yellen mengeluarkan peringatan tentang bahaya yang ditimbulkan bitcoin baik bagi investor maupun publik. Menurutnya mata uang digital itu tidak efisien karena legalitas dan stabilitas bitcoin masih belum jelas.
“Saya tidak berpikir bahwa bitcoin banyak digunakan sebagai mekanisme transaksi. Sejauh ini digunakan, saya khawatir itu sering kali untuk keuangan gelap. Ini adalah cara yang sangat tidak efisien untuk melakukan transaksi, dan jumlah energi yang dikonsumsi untuk memproses transaksi tersebut sangat mencenggangkan,” katanya, dikutip dari CNBC, Selasa (23/2/2021).
Baca pula: Bitcoin diprediksi bisa mencapai USD100 ribu
Yellen khawatir bitcoin digunakan sebagai alat aktivitas ilegal karena penggunaannya yang sulit dilacak. Selain itu, dia juga mengkhawatirkan naik turunnya harga bitcoin. Menurutnya lonjakan bitcoin menandakan bahwa mata uang digital itu tidak stabil.
“(Bitcoin) Ini adalah aset yang sangat spekulatif dan orang harus sadar bahwa ini bisa sangat tidak stabil dan saya khawatir tentang potensi kerugian yang dapat diderita investor,” kata Yellen.
Berbagai lembaga pemerintah telah memikirkan gagasan untuk membuat mata uang digital alternatif dengan harapan bisa digunakan sebagai sistem pembayaran global. Federal Reserve telah mempelajari masalah ini dan membahas kemungkinan membuat mata uang digital baru yang diharapkan akan diluncurkan selama beberapa tahun ke depan.
Baca pula: Bitcoin banyak diburu perusahaan besar
“Saya pikir upaya itu bisa menghasilkan pembayaran yang lebih cepat, lebih aman dan lebih murah, yang menurut saya merupakan tujuan penting,” kata Yellen.
Sebagai primadona uang digital terbesar di dunia, nampaknya bitcoin kelelahan untuk menanjak terus. Pekan ini harganya menurun, bitcoin turun 8% ke level US$ 53.000 per keping atau setara Rp 742 juta (Kurs Rp 14.000). Sebelumnya, Bitcoin sempat turun 7,5% ke US$ 53.177.