ZONAUTARA.com – Minyak kayu putih sudah sangat dikenal oleh masyarakat Indonesia. Berbagai merk diproduksi oleh industri pengolahan minyak kayu putih yang dipasarkan secara luas hingga ke pelosok-pelosok tanah air.
Beberapa daerah di tanah air bahkan menjadikan minyak kayu putih sebagai salah komoditas unggulan, seperti minyak kayu putih dari Ternate yang sering dipasarkan tanpa merk.
Saat pandemi Covid-19, minyak kayu putih sering dipakai masyarakat dengan mengoleskannya ke masker atau di area dekat hidung. Masyarakat yang menggunakannya meyakini minyak kayu putih dapat mencegah penularan virus corona.
Pada Rabu (5/5/2021) Kepala Balai Besar Penelitian Veteriner dalam Talkshow Satu Tahun Penelitian Eucalyptus, di Puslitbang Perkebunan, Bogor, Indi Dharmayanti menyebut bahwa zat aktif eucalyptol dapat menjadi pilihan pengobatan yang potensial melawan Covid-19, karena berdasarkan hasil uji molekuler docking mampu mengikat Mpro pada virus SARS CoV-2 sehingga sulit bereplikasi.
Zat aktif eucalyptol itu berasal dari eucalyptyus yang serupa dengan minyak kayu putih. Dikutip dari dari Lokadata.id, Kepala Badan Litbang Pertanian Fadjry Djufry menyebut bahwa masyarakat memang sering menyamakan minyak eucalyptus dengan minyak kayu putih.
“Jadi, memang di masyarakat menyamakan kayu putih dengan eucalyptus. Kayu putih ini adalah salah satu spesies atau bagian dari spesies eucalyptus yang ada 900 jenis di dunia,” jelas Fadjry, Kamis (6/7/2020).
Kayu putih dan eucalyptyus serupa tapi tidak sama. Kedua jenis minyak ini dikenal bisa membantu mengurangi rasa sakit perut, perut kembung, rasa mual, dan juga gatal-gatal akibat digigit serangga atau nyamuk. Namun, minyak kayu putih dan minyak eucalyptus sebenarnya memiliki perbedaan, demikian dikutip dari Womantalk.
Minyak kayu putih dikenal dengan cajuput oil, yang dihasilkan dari penyulingan daun dan ranting kayu putih (Melaleuca leucadendra). Sedangkan minyak eucalyptus biasanya merupakan minyak atsiri alami yang disuling dari tanaman ekaliptus (Eucalyptus Globulus).
Sekilas keduanya memiliki fungsi yang sama. Namun, minyak kayu putih biasanya lebih banyak digunakan untuk mengatasi masalah kurang enak badan, seperti rasa sakti kepala, mengatasi gejala pilek, meringankan sendi dan otot, serta meredakan sakit gigi.
Sedangkan minyak eucalyptus, bisa digunakan untuk berbagai macam mulai dari meredakan gejala flu dan juga melegakan masalah pernafasan. Selain itu, minyak ini juga bisa mengatasi gatal-gatal akibat digigit serangga, meringankan asma, mengurangi sendi, dan juga membantu meredakan sakit kepala
Cara pemakaian minyak kayu putih adalah dengan mengoleskan pada bagian tubuh yang membutuhkan, entah karena sakit perut atau mual-mual. Setelah memakai minyak kayu putih, Anda akan merasa lebih hangat.
Minyak eucalyptus juga bisa digunakan dengan cara dioleskan. Namun, Anda bisa memakai minyak eukaliptus ini sebagai aromatherapy. Selain berbentuk minyak eucalyptus, yang sudah siap digunakan, Anda juga bisa menemukan dalam essential oil, yang perlu dicampurkan terlebih dahulu ke dalam air.