ZONAUTARA.com – Pandemi Covid-19 masih terus berlangsung di seluruh dunia. Pandemi yang dimulai dengan penyebaran virus Corona di Wuhan, China itu setidaknya telah menginfeksi 196 juta orang di seluruh dunia hingga 28 Juli (data dari Worldometers).
Kini salah satu cara yang ditempuh untuk menghindari dan menghentikan pandemi Corona ini adalah dengan vaksinasi.
Penyuntikkan vaksin Covid-19 itu harus dilakukan sebanyak dua kali, bahkan untuk jajaran tenaga kesehatan di Indonesia, penyuntikkan vaksin Corona harus ditambah sekali lagi sebagai booster.
Lalu apa alasan hingga setiap orang harus melakukan dua kali penyunyikkan vaksin Corona?
Dikutip dari Detik.com, Ketua Komnas Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) mengatakan bahwa kekebalan tubuh tidak langsung tercipta pasca penyuntikan pertama. Kekebalan baru akan tercipta sepenuhnya dalam kurun waktu 28 hari pasca penyuntikan kedua.
“Suntikan pertama ditujukan memicu respons kekebalan awal. Sedangkan suntikan kedua untuk menguatkan respons imun yang terbentuk,” katanya dikutip dari laman Kemenkes, Rabu (28/7/2021).
Untuk efek samping usai vaksinasi, dr Hindra mengatakan reaksinya cenderung ringan seperti kemerahan, gatal-gatal, dan nyeri di sekitar lokasi penyuntikan yang mudah diatasi dalam satu-dua hari.
Pemberian vaksin dua kali memberikan kesempatan bagi sistem imun untuk memproduksi lebih banyak antibodi. Vaksin harus dua kali agar mereka bisa memberi tubuh pasokan sel memori yang kuat terhadap virus kemudian melawannya.
Sel-sel memori ini siap untuk merespon antigen spesifik tersebut jika muncul lagi. Dengan beberapa dosis, tubuh terpapar lebih banyak antigen, sehingga lebih banyak sel memori dibuat, yang mengarah ke respons antibodi yang lebih cepat dan lebih efektif di masa depan.
Sementara itu dijelaskan oleh ahli penyakit menular dari UCLA Health, AS, Otto Yang, mengatakan vaksin bekerja dengan memaparkan tubuh pada sebagian kecil virus sehingga sistem kekebalan dapat belajar mengenalinya. Lebih dari satu dosis berarti lebih banyak kesempatan bagi sistem kekebalan untuk mengetahui dengan tepat bagaimana melawan infeksi di masa depan.
Sistem kekebalan membutuhkan waktu paparan ekstra untuk mempelajari cara efektif melawan virus karena vaksin tidak bereplikasi di dalam tubuh seperti virus.
Vaksin harus dua kali berarti memberi kesempatan yang besar untuk tubuh melawan virus Corona. Vaksin diberikan dalam rentang jarak yang berbeda, tergantung jenis vaksin Corona yang didapatkan.