Zonautara
  • HOME
  • PERISTIWA
    • Press Review
    • Kabar Sulut
    • Bencana dan Musibah
    • Ekonomi dan Bisnis
    • Hukum dan Regulasi
    • Lingkungan dan Konservasi
    • Pendidikan
    • Politik dan Pemerintahan
    • Sosial Kemasyarakatan
  • LAPORAN KHAS
    • Insight
    • Indepth
    • Sorotan
    • Tematik
    • Persona
    • ZONA DATA
      • Angka
      • Visualisasi Data
    • TUTUR VISUAL
      • Foto
      • Video
      • Infografis
    • POJOK RONNY
      • Perjalanan
  • CARI TAHU
    • ZONAPEDIA
    • Bagaimana caranya?
    • Daftar
    • Sejarah
    • Hari Ini Dalam Sejarah
  • REHAT
  • Our Network
No Result
View All Result
Zonautara
  • HOME
  • PERISTIWA
    • Press Review
    • Kabar Sulut
    • Bencana dan Musibah
    • Ekonomi dan Bisnis
    • Hukum dan Regulasi
    • Lingkungan dan Konservasi
    • Pendidikan
    • Politik dan Pemerintahan
    • Sosial Kemasyarakatan
  • LAPORAN KHAS
    • Insight
    • Indepth
    • Sorotan
    • Tematik
    • Persona
    • ZONA DATA
      • Angka
      • Visualisasi Data
    • TUTUR VISUAL
      • Foto
      • Video
      • Infografis
    • POJOK RONNY
      • Perjalanan
  • CARI TAHU
    • ZONAPEDIA
    • Bagaimana caranya?
    • Daftar
    • Sejarah
    • Hari Ini Dalam Sejarah
  • REHAT
  • Our Network
No Result
View All Result
Zonautara
No Result
View All Result
Home PERISTIWA ZONA TERKINI Lingkungan dan Konservasi

“Momo” akhirnya diserahkan ke BKSDA untuk dilepasliarkan

by Tonny Rarung
13 November 2021
A A
Momo (Yaki/Monyet endemik Sulut) diserahkan oleh Ressa ke BKSDA Sulut.

Momo (Yaki/Monyet endemik Sulut) diserahkan oleh Ressa ke BKSDA Sulut.

ZONAUTARA.com – Caeressa Andre Tirayoh, pengusaha muda berusia 32 tahun asal Romboken, Minahasa, yang memelihara Yaki (Sebutan untuk monyet khas Sulawesi) bernama Momo, telah merelakan satwa peliharaannya itu untuk diserahkan ke Balai Konservasi Sumber Daya Alam Sulawesi Utara (BKSDA Sulut).

Momo adalah yaki betina muda yang sudah kurang lebih satu tahun dipelihara oleh pria muda yang akrab disapa Ressa tersebut.

Pengelola tempat wisata Cinta Mulia Stable ini mengaku sangat sayang dengan Momo, dan telah memperlakukan Yaki tersebut selayaknya anggota keluarganya sendiri.

“Sebenarnya, saya lebih memilih Momo tinggal dengan saya daripada dia diburu atau dimakan orang di luar sana. Tapi, karena sadar bahwa saat ini dilindungi, maka saya merelakan Momo,” ucap Ressa.

Mengapa Ressa akhirnya mau menyerahkan Momo?

Beberapa bulan sebelumnya, Yunita Siwi, Program Supervisor dari Selamatkan Yaki, melihat satwa endemik Sulut yang terancam punah ini saat berkunjung ke tempat wisata yang dikelola oleh Ressa.

Baca Pula:

banjir

Manado dilanda banjir

27 January 2023
jurnal

‘Calo publikasi’: banyak dosen Indonesia mencari jalan pintas seiring gencarnya tuntutan terbit di jurnal internasional bereputasi

20 January 2023

Saat melihat Momo, Yunita Siwi langsung melakukan pendekatan dan menjelaskan kepada Ressa, tentang kenapa Yaki tidak bisa dipelihara.

Dengan penjelasan Siwi bahwa Yaki perlu teman dan harus bereproduksi mengembangkan keturunan, dan pentingnya yaki dalam ekosistem, dimana yaki menjadi petani ulung di hutan dalam menyebarkan bibit pohon untuk menjaga keseimbangan, akhirnya Ressa bersedia untuk menyerahkan Momo, didampingi oleh dokter hewan, Nanda, dari Pusat Penyelamatan Satwa (PPS) Tasikoki.

Momo diserahkan kepada Tim BKSDA Sulut dalam keadaan sehat. Sebelum Momo dilepasliarkan, Momo harus menjalani rehabilitasi di PPS Tasikoki.

Dokter hewan yang bekerjas di PPS Tasikoki, Nanda menjelaskan bahwa sebelum dilepasliarkan, Momo akan diajarkan kembali bagaimana menjadi satwa liar. Yaki tersebut akan diperkenalkan dengan Yaki yang lainnya sehingga dia bisa bersosialisasi, serta perlahan mengganti makanannya yang sudah terbiasa dengan makanan manusia, sehingga ketika kembali ke alam, dia sudah menjadi Yaki liar.

Program Selamatkan Yaki mengapresiasi Ressa dan mengangkat Ressa menjadi Yaki Ambassador Minahasa, karena dinilai tindakannya menyerahkan Momo bisa menjadi role model baru bagi pemuda Minahasa yang sadar akan kekayaan alam Sulut dan populasinya yang semakin menurun.

Tags: hlEndemik Sulawesiyayasan selamatkan yakimomo yakitasik okisatwa terancam punahyakisatwa endemikbksda sulut
ShareTweetSend

Related Posts

mitigasi bencana
Lingkungan dan Konservasi

Awal 2023 Indonesia sudah alam 96 bencana alam, perlu perkuat strategi mitigasi

20 January 2023

...

SIEJ
Lingkungan dan Konservasi

SIEJ gelar Konferensi Nasional Jurnalis Lingkungan Hidup

19 January 2023

...

Discussion about this post

Facebook Twitter Instagram Youtube

Redaksi

Kelurahan Mongkonai, Kecamatan Mongkonai Barat, Kotamobagu.
Email: [email protected]
[email protected]

  • Tentang Kami
  • REDAKSI
  • Pedoman Media Siber
  • Kode Etik Jurnalistik
  • Kebijakan Data Pribadi

© 2023 JNews - Premium WordPress news & magazine theme by Jegtheme.

No Result
View All Result
  • HOME
  • PERISTIWA
    • Press Review
    • Kabar Sulut
    • Bencana dan Musibah
    • Ekonomi dan Bisnis
    • Hukum dan Regulasi
    • Lingkungan dan Konservasi
    • Pendidikan
    • Politik dan Pemerintahan
    • Sosial Kemasyarakatan
  • LAPORAN KHAS
    • Insight
    • Indepth
    • Sorotan
    • Tematik
    • Persona
    • ZONA DATA
      • Angka
      • Visualisasi Data
    • TUTUR VISUAL
      • Foto
      • Video
      • Infografis
    • POJOK RONNY
      • Perjalanan
  • CARI TAHU
    • ZONAPEDIA
    • Bagaimana caranya?
    • Daftar
    • Sejarah
    • Hari Ini Dalam Sejarah
  • REHAT
  • Our Network

© 2023 JNews - Premium WordPress news & magazine theme by Jegtheme.