ZONAUTARA.com – Situasi krisis antara Rusia dan Ukraina telah menimbulkan protes dari berbagai pemerintahan negara lain terutama kepada Presiden Rusia Vladimir Putin, yang memerintahkan serangan militer ke Ukraina pada 24 Februari 2022.
Rusia dikenal sebagai salah satu negara di dunia yang memiliki kekuatan militer terbesar dan berada di urutan kedua sesuai peringkat di Global Fire Power (GFP), sebuah situs yang menganalisis kekuatan militer semua negara di dunia. Sementara Ukraina berada di posisi ke-22 dari 140 negara.
Seperti apakah kekuatan militer kedua negara yang sedang terlibat perang ini? Kami mencoba menampilkan visualisasi perbandingan kekuatan kedua negara ini dari berbagai faktor yang menjadi modal bagi kekuatan militer sebuah negara. Perbandingannya ditampilkan berdampingan secara visual untuk mendapatkan gambaran cepat. Pembaca dapat juga mengklik setiap chart untuk mendapatkan angka detilnya.
Pada bagian kedua ini, disajikan perbandingan kekuatan militer kedua negara pada sektor finansial atau kekuatan keuangan. Bagian pertama yang menganalisis man power kedua negara dapat dilihat di sini.
[toc]
DEFENSE BUDGET
Anggaran belanja tahunan di bidang pertahanan, adalah dana yang dialokasikan oleh pemerintah untuk mencakup berbagai aspek kekuatan tempur mulai dari pengadaan, pemeliharaan, dukungan, dan dana pensiun.
EXTERNAL DEBT
Utang luar negeri didefinisikan sebagai utang publik dan swasta yang dibawa sebagai utang kepada pihak luar (yaitu masyarakat internasional) dan dapat dibayar kembali melalui pertukaran mata uang, barang konsumsi/tahan lama, dan layanan yang berlaku. Utang luar negeri salah satu faktor yang dipertimbangkan dalam peringkat GFP mengenai kesehatan fiskal suatu negara, karena biaya perang yang besar atau mempertahankan kekuatan militer yang besar.
FOREIGN RESERVE
Cadangan Devisa dan Emas dalam kaitannya dengan kesehatan dan kekuatan ekonomi suatu negara di panggung dunia. Nilai ini merupakan indikator kemampuan suatu negara untuk membayar kewajiban luar negeri (yaitu utang) sekaligus terus mendukung dan memperkuat perekonomian domestiknya.
PURCHASING POWER
Purchasing Power Parity (PPP) berfungsi sebagai pengatur ekonomi untuk memenuhi nilai tukar antar negara dalam kaitannya dengan pertukaran barang sejenis. Ini dapat memiliki efek positif atau negatif pada mata uang domestik yang bermain serta penawaran dan permintaan.