ZONAUTARA.com – Berbagai janji politik dalam panggung perpolitikan di Indonesia selalu menjadi sorotan menjelang Pemilihan Umum (Pemilu). Partai politik (parpol) dan calon legislatif dengan beragam tawaran manisnya berusaha menarik perhatian masyarakat pemilih. Pertanyaannya, apakah janji-janji ini benar-benar berwujud atau hanya retorika untuk merebut kursi kekuasaan? Adalah tugas masyarakat untuk memandangnya dengan kritis, mengetahui bahwa sering kali janji politik hanyalah berupa kata-kata tanpa tindakan yang nyata setelah pemimpin terpilih.
“Tugasnya legislatif itu soal rasionalisasi, distribusi dan pengawasan. Apakah janji-janji politik itu efektif? Sebenarnya janji-janji itu tidak mempengaruhi elektiabilitas,“ ujar pengamat politik serta akademisi di Fakulutas Ilmu Sosial dan Politik (FISPOL) Universitas sam Ratulangi Manado (UNSRAT), Dr. Ferry Daud Liando, saat ditemui Zonautara.com pada medio September 2023.
Tapi faktanya, janji-janji politik kerap menjadi daya tarik utama para calon pemimpin saat kampanye bahkan saat masih dalam tahapan seleksi bakal calon di parpol. Mereka berjanji akan memecahkan berbagai masalah yang dihadapi masyarakat, mulai dari kemiskinan hingga infrastruktur yang memprihatinkan. Namun, saat mereka duduk di kursi kekuasaan, janji-janji tersebut sering kali tenggelam dalam lupa dan tidak pernah terealisasi. Sudah saatnya masyarakat menegaskan bahwa janji politik harus diukur dengan bukti nyata, bukan sekadar janji manis yang tak berujung.
Pemimpin yang jujur dan memiliki integritas seharusnya berpikir dengan matang sebelum mengucapkan janji-janji politik, memastikan bahwa janji tersebut dapat diwujudkan ketika mereka berkuasa. Sebuah janji politik yang tak terpenuhi bukan hanya merugikan rakyat, tetapi juga merusak kepercayaan publik. Masyarakat pemilih harusa cerdas, dan mampu mengidentifikasi janji-janji politik yang realistis dan kredibel, yang akan menghasilkan perubahan positif bagi masyarakat.
Dalam konteks kekinian, perlu ditekankan bahwa janji politik bukan hanya menjadi sorotan saat pemilihan presiden atau gubernur, tetapi juga dalam pemilihan legislatif di semua tingkatan, termasuk DPRD Kabupaten/Kota, DPRD Provinsi, dan DPRD RI yang akan berlangsung dalam Pemilu 2024. Calon legislatif dari berbagai partai politik juga kerap menggunakan janji-janji politik sebagai alat untuk memenangkan hati pemilih dan mendapatkan kursi legislatif.
Masyarakat sebagai pemilih harus menjadi lebih cermat dan bijak dalam mengukur janji-janji politik yang dilontarkan calon legislatif. Mereka harus memahami bahwa anggota legislatif memiliki peran penting dalam pembuatan undang-undang dan pengawasan terhadap pemerintah. Oleh karena itu, janji-janji politik yang mereka sampaikan haruslah terkait dengan upaya mereka dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan berkontribusi pada kemajuan daerah atau negara.
“Caleg seharusnya tidak perlu muluk-muluk mengumbar janji. Cukup satu saja untuk diperjuangkannya, mengingat sistem yang kita anut saat ini,” tambah Ferry Daud Liando.
Momentum penting di Pemilu 2024
Pemilu 2024 akan menjadi momentum penting bagi demokrasi Indonesia, dan pemilih memiliki tanggung jawab untuk memilih calon legislatif yang memiliki integritas, kapabilitas, dan komitmen untuk menjalankan tugasnya dengan baik. Janji politik harus dilihat sebagai landasan program kerja yang akan dijalankan oleh calon legislatif, bukan sekadar kata-kata kosong untuk meraih suara. Dengan memilih dengan bijak, dapat memastikan bahwa para wakil rakyat yang terpilih akan benar-benar mewakili kepentingan masyarakat dan bekerja untuk kemajuan bangsa.
“Tetapi masyarakat pemilih juga harus mendapat pendidikan politik yang memadai. Demikian pula anggota partai terutama yang maju sebagai calon legislatif,” ujar Mineshia Lesawengen, S.IP dari Pusat Studi Kepemiluan FISPOL UNSRAT.
Disamping itu untuk memastikan hasil Pemilu 2024 yang berkualitas dan para calon legislatif yang terpilih dapat memenuhi janji politiknya, masyarakat pemilih harus aktif terlibat dalam proses pengawasan dan akuntabilitas.
Dirangkum dari berbagai wawancara terhadap pengamat politik, akademisi, penyelenggara Pemilu dan masyarakat umum lainnya, berikut adalah beberapa ide tentang bagaimana masyarakat pemilih dapat berperan dalam Pemilu 2024:
1. Telusuri dan teliti
Masyarakat pemilih perlu meluangkan waktu untuk memahami program dan janji politik dari calon legislatif. Ini melibatkan penelitian yang teliti tentang rekam jejak mereka, pemahaman mendalam tentang visi dan misi politik, serta kemampuan mereka untuk mengartikulasikan solusi untuk masalah yang dihadapi daerah atau negara.
2. Partisipasi dalam debat dan forum terbuka
Hadiri debat dan forum terbuka yang diadakan oleh calon legislatif. Ini adalah kesempatan untuk mengajukan pertanyaan langsung tentang janji-janji politik mereka, serta untuk mengukur pengetahuan dan keterampilan mereka dalam berdebat dan berargumentasi.
3. Mengikuti jejak karier calon
Evaluasi rekam jejak calon legislatif yang ingin dipilih. Pertimbangkan kinerja mereka di masa lalu, terutama jika mereka sudah pernah menduduki jabatan publik sebelumnya. Apakah mereka telah memenuhi janji politik sebelumnya?
4. Mengorganisasi diskusi publik
Ajak masyarakat sekitar untuk mengadakan diskusi publik tentang calon legislatif dan janji-janji politik mereka. Ini dapat membantu dalam mengumpulkan informasi yang lebih luas dan membuat keputusan yang lebih baik.
5. Pantau tindakan legislasi
Setelah pemilihan, terus pantau tindakan legislatif para wakil yang terpilih. Pastikan bahwa mereka benar-benar bekerja untuk melaksanakan janji politik yang mereka sampaikan selama kampanye.
6. Berpartisipasi dalam organisasi masyarakat sipil
Bergabung dengan organisasi masyarakat sipil yang fokus pada transparansi dan akuntabilitas politik. Ini akan memberi akses ke informasi yang lebih dalam tentang kinerja para calon legislatif dan memungkinkan untuk berkontribusi pada pemantauan politik.
7. Gunakan media sosial dan platform online
Manfaatkan media sosial dan platform online untuk berbagi informasi tentang janji politik dan kinerja calon legislatif. Lakukan kolaborasi dengan kelompok lain yang memiliki minat serupa.
8. Partisipasi dalam pemilihan lokal
Jangan lupakan pemilihan tingkat lokal, seperti pemilihan kepala daerah dan anggota DPRD Kabupaten/Kota. Keterlibatan aktif dalam pemilihan ini juga sangat penting dalam memastikan perubahan positif di tingkat lokal.
Dengan berperan aktif dalam mengawasi dan mengukur kinerja para calon legislatif, masyarakat pemilih dapat berkontribusi pada proses demokratis yang lebih sehat dan memastikan bahwa wakil rakyat yang terpilih benar-benar mewakili kepentingan publik dan memenuhi janji-janji politiknya.
Kanal Suara Demokrasi
Inisiatif yang diambil dengan membangun kanal khusus di Zonautara.com dengan nama Kanal Suara Demokrasi sangatlah relevan dan berpotensi besar dalam mengawasi janji politik calon legislatif selama kampanye Pemilu 2024. Kanal Suara Demokrasi memungkinkan masyarakat pemilih untuk merekam secara sistematis dan akurat semua janji yang dilontarkan oleh para calon legislatif, sehingga menjadi catatan yang dapat diakses oleh semua orang.
Dengan adanya Kanal Suara Demokrasi ini, masyarakat memiliki sarana untuk mengingatkan para anggota legislatif terpilih tentang janji-janji politik yang mereka sampaikan selama kampanye. Hal ini akan menciptakan tekanan positif pada para wakil rakyat untuk terus mengingat dan berupaya mewujudkan janji-janji tersebut setelah terpilih.
Selain itu, kanal ini juga dapat menjadi sumber informasi yang penting bagi masyarakat dalam proses pengambilan keputusan. Masyarakat dapat merujuk ke Kanal Suara Demokrasi untuk membandingkan janji-janji politik dari berbagai calon legislatif dan memilih dengan lebih bijak.
“Kami sangat mengapresiasi langkah-langkah positif ini yang membantu masyarakat untuk membuat keputusan yang lebih terinformasi saat memilih wakil-wakil mereka di legislatif. Ini adalah langkah penting dalam memperkuat demokrasi lokal,”kata Ketua Komisi Pemilihan Umum Kota Manado, Ferley Bonifasius Kaparang.
Inisiatif seperti ini memperkuat transparansi, akuntabilitas, dan partisipasi dalam proses politik, yang sangat penting untuk menjaga kualitas pemilihan dan memastikan bahwa wakil-wakil rakyat yang terpilih benar-benar mewakili kepentingan publik.
“Semoga Kanal Suara Demokrasi di Zonautara.com dapat menjadi model bagi platform lain dalam mendukung demokrasi yang lebih kuat dan responsif terhadap keinginan masyarakat,” tambah Ferley Kaparang.