ZONAUTARA.com – Peristiwa tabrak lari yang membuat jurnalis Tribun Manado, Ryo Noor meninggal dunia telah setahun berlalu, namun polisi belum mampu mengungkap siapa pelakunya.
Polisi masih terus pada keterangannya untuk mencari saksi tambahan, agar bisa menemui titik terang.
Sejumlah barang bukti seperti hasil CCTV, potongan bamper mobil penabrak, warna mobil, hingga uji labfor, masih tak mampu mengungkap kasus ini.
“Kita harapkan, kerjasama dari pihak terkait yang bisa mendukung proses penyelidikan terkait penanganan tersebut kami sangat berterima kasih,” jelas Kapolres Minahasa AKBP S Sophian, Kamis (21/3/2024).
Dia memastikan akan tetap melakukan proses penyelidikan yang ada, dengan mencari saksi-saksi yang membuat terang tindak pidana lakalantas maut ini.
“Yang pasti kami tidak akan diam, itu menjadi suatu pekerjaan rumah bagi kami, yang akan kami ungkap,” ujarnya
Menanggapi hal tersebut Ketua AJI Manado Fransiskus Talokon mengungkapkan rasa kekecewaan terhadap kinerja Polisi.
Dia melihat Polisi belum serius menangani permasalahan almarhum Riyo Noor.
“Sudah setahun kasus ini berlalu, namun Polisi tidak mampu mengungkap, hanya berputar-putar saja menjawab mencari saksi,” jelas Talokon.
Dia pun meminta Polisi jangan tutup mata, mengingat ini persoalan kemanusian yang tidak bisa dibiarkan.
Kejadian ini merupakan ancaman terhadap jurnalis di Sulut ketika akan melaksanakan tugas. Karena kejadiannya saat korban hendak melakukan tugas peliputan.
“Polisi harus bersikap profesional dalam melakukan pengusutan, jangan terpengaruh dengan pihak luar karena ini persoalan kematian seseorang kepala rumah tangga sebagai tulang punggung keluarganya,” tambah Roni Sepang yang menangani advokasi di AJI Manado.
Dia meminta kepada Kapolda Sulut untuk memberikan perhatian khusus dan serius masalah itu. Salah satunya dengan melakukan evaluasi terhadap kinerja jajaran yang menangani kasus kematian Ryo.
“Kapolda harus ambil sikap bukan berdiam diri, kami pun akan mengawal terus kasus ini sampai kapanpun,” jelasnya.
Peristiwa kematian Ryo
Diketahui Ryo Noor menjadi korban tabrak lari di ruas jalan Desa Tompaso Dua, Kecamatan Tompaso Barat, Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara, Sabtu (11/3/2023) dini hari, pukul 04.30 Wita.
Almarhum ditabrak saat hendak menuju tempat liputan di kota Tomohon.
Ryo sempat dibawa ke Rumah Sakit Budi Setya, Langowan, namun nyawanya tak bisa diselamatkan.
Pada press release akhir tahun lalu, mantan Kapolda Sulawesi Utara Irjen Pol Setyo Budiyanto mengakui kasus tabrak lari Ryo Noor menjadi tunggakan tahun 2023 yang harus diselesaikan.
“Beberapa kali Dirlantas Polda Sulut sudah menjelaskan, bahkan sudah melibatkan laboratorium forensik Makassar, tapi belum bisa mendapatkan hasil yang bisa memperjelas,” jelas Setyo Budiyanto.
Menurutnya pihaknya kesulitan mengungkap, karena kejadian di TKP terjadi pada dini hari, serta beberapa cara yang dilakukan untuk memperjelas kasus ini sedikit kurang.
“Kalau ada informasi silahkan dibagi, sehingga nanti Ditlantas Polda Sulut bisa menindaklanjutinya,” jelasnya.
Kapolda pun meminta, Dirlantas Polda Sulut berkordinasi dengan Direskrimum Polda Sulut untuk menungkap kasus ini.
“Karena kalau sudah tabrak lari kemudian kabur, itu bukan hanya sekedar tabrak lari tapi ada unsur kesengajaan,” jelasnya
Irjen Setyo lantas memerintahkan untuk mengecek kembali tempat kejadian perkaranya kemudian dipelajari lagi.
“Mudah-mudahan dengan secara gabungan, bisa ada masukan dan cara-cara baru serta upaya bisa mengungkap kasus ini,” jelasnya.