ZONAUTARA.com – Survei opini publik yang dilakukan oleh Litbang Kompas pada 4-10 Januari 2025 menunjukkan bahwa pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka mendapatkan apresiasi tinggi dari masyarakat.
Tingkat kepuasan publik terhadap kinerja pemerintahan Kabinet Merah Putih mencapai angka 80,9 persen, sedangkan hanya 19,1 persen responden yang mengaku tidak puas.
Hasil ini mencatatkan sejarah baru dalam survei serupa karena menjadi angka kepuasan tertinggi yang pernah dilaporkan. Sebagai perbandingan, survei serupa di 100 hari pertama Presiden Joko Widodo pada Januari 2015 mencatatkan kepuasan sebesar 65,1 persen, dengan 34,9 persen tidak puas.
Alasan tingginya kepuasan publik
Tingginya kepuasan ini didukung oleh berbagai faktor. Pola kepemimpinan Prabowo-Gibran yang dianggap merakyat dan berorientasi pada rakyat dinilai efektif oleh mayoritas responden. Presiden Prabowo dikenal tegas, sedangkan Gibran dinilai mampu menyampaikan nuansa kepemimpinan yang adaptif. Pemerintahan mereka telah mencanangkan 17 program prioritas, ditambah delapan program “quick win” untuk mempercepat dampak kebijakan.
Beberapa kebijakan yang diapresiasi adalah realisasi program Makan Bergizi Gratis (MBG) sejak 6 Januari 2025 dan pembatalan rencana kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12 persen.
Selain itu, upaya penghapusan piutang macet untuk UMKM serta penyaluran bantuan sosial terus dilakukan sejak November 2024. Kenaikan gaji dan tunjangan guru serta aparatur sipil negara juga dijadwalkan untuk Februari 2025, yang semakin menambah kepercayaan masyarakat terhadap pemerintahan.
Kepercayaan publik menguat
Survei menunjukkan, 89,4 persen responden yakin bahwa pemerintahan Prabowo-Gibran mampu merealisasikan program-program yang telah dicanangkan. Keyakinan ini selaras dengan citra positif Presiden Prabowo yang dinilai “sangat baik” atau “baik” oleh 94,1 persen responden.
Angka ini meningkat 10 persen dibandingkan survei September 2024. Wakil Presiden Gibran juga mengalami peningkatan citra positif dari 71,1 persen menjadi 79,9 persen.
Dukungan pemilih dan rendahnya resistensi politik
Loyalitas pemilih Prabowo-Gibran menjadi salah satu faktor penopang tinggi. Dari responden yang memilih pasangan ini dalam Pemilu Presiden 2024, sebanyak 87,9 persen menyatakan puas, sementara hanya 12,1 persen yang tidak puas. Bahkan, hampir tiga perempat responden yang sebelumnya tidak memilih pasangan ini juga mengakui kepuasan mereka terhadap kinerja pemerintahan.
Dalam hal afiliasi politik, kepuasan publik tidak hanya datang dari pemilih partai-partai pendukung, seperti Gerindra, Golkar, dan Demokrat, tetapi juga dari responden yang memilih partai oposisi seperti PDI-P. Resistensi politik yang rendah ini menjadi cerminan strategi pemerintah untuk merangkul berbagai pihak, baik dari pendukung pemerintahan sebelumnya maupun dari kubu oposisi.
Tantangan pemerataan
Meski mendapat apresiasi tinggi, survei Litbang Kompas juga mengungkapkan tantangan yang perlu diatasi pemerintah, yaitu pemerataan kebijakan. Hasil survei menunjukkan bahwa kelompok masyarakat dengan status sosial ekonomi bawah mencatatkan tingkat kepuasan lebih tinggi (84,7 persen) dibandingkan kelompok ekonomi atas (67,9 persen) atau kalangan berpendidikan tinggi (70 persen).
Ketimpangan ini menunjukkan perlunya kebijakan yang lebih inklusif agar dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat.
Dari hasil survei Litbang Kompas ini memberikan gambaran positif terhadap kinerja pemerintahan Prabowo-Gibran dalam 100 hari pertama. Tingginya apresiasi publik dan rendahnya resistensi politik menunjukkan keberhasilan pemerintahan dalam membangun kepercayaan masyarakat.
Namun, tantangan pemerataan kebijakan tetap menjadi pekerjaan rumah yang harus segera diatasi untuk memastikan manfaat pembangunan dirasakan oleh seluruh rakyat Indonesia.