Donald Trump saat dilantik sebagai Presiden ke-47 AS: “Masa keemasan Amerika dimulai”

”Sekali lagi, Amerika Serikat akan bersinar,” ujar Trump mengakhiri pidatonya.

Ronny Adolof Buol
Editor: redaktur
Presiden ke-47 Amerika Serikat Donald Trump. (Foto: AP via VOA Indonesia)

ZONAUTARA.com – Donald Trump secara resmi dilantik sebagai Presiden ke-47 Amerika Serikat dalam sebuah upacara di Gedung Capitol, Washington DC, pada Senin (20/1/2025) siang waktu setempat atau tengah malam WIB.

Dalam pidato pelantikannya, Trump mengumumkan serangkaian langkah yang akan mengubah arah kebijakan negara secara drastis. Menurut laporan The New York Times, Trump diperkirakan akan menandatangani hingga 100 perintah eksekutif pada hari pertama masa jabatannya. Perintah tersebut mencakup berbagai isu penting seperti imigrasi, kebijakan energi, perubahan iklim, hingga inisiatif keragaman dalam pemerintahan federal.

Trump diambil sumpah jabatannya oleh Ketua Mahkamah Agung John G. Roberts Jr., sementara James David Vance dilantik sebagai Wakil Presiden ke-50 oleh Hakim Brett M. Kavanaugh. Upacara pelantikan dilakukan di Ruang Rotunda, Gedung Capitol, akibat cuaca dingin ekstrem di Washington DC.

“Masa keemasan Amerika dimulai”

Dalam pidatonya yang berdurasi sekitar 26 menit, Trump menyatakan, ”Masa keemasan Amerika akan dimulai saat ini.” Ia menegaskan bahwa terpilihnya dirinya sebagai presiden merupakan mandat untuk mengakhiri pengkhianatan terhadap rakyat Amerika.

”Mulai sekarang ini, kemerosotan Amerika telah berlalu,” ujar Trump. Ia juga mengumumkan rencana mendeklarasikan darurat nasional di perbatasan negara dan mengirim militer untuk menjaga wilayah perbatasan.

Trump menyampaikan komitmennya untuk mengakhiri program-program pemerintah yang mempromosikan keragaman dan inklusi. Ia bahkan menyebutkan rencana untuk mengganti nama Teluk Meksiko menjadi Teluk Amerika dan mengambil alih pengelolaan Terusan Panama dari Panama.

Trump menyebut hari pertama masa jabatannya sebagai “Hari Pembebasan Amerika Serikat.”

Dihadiri para tokoh penting

Upacara pelantikan Trump dan Vance dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, termasuk mantan Presiden Joe Biden, mantan Wakil Presiden Kamala Harris, serta mantan presiden Barack Obama, George W. Bush, dan Bill Clinton.

Mantan Menteri Luar Negeri Hillary Clinton juga hadir, meski istri Barack Obama, Michelle Obama, memilih tidak menghadiri acara tersebut. Selain itu, tokoh-tokoh bisnis terkemuka seperti Elon Musk, Jeff Bezos, dan Mark Zuckerberg juga tampak hadir di barisan utama.

Isu perbatasan dan imigrasi

Salah satu langkah pertama Trump adalah menetapkan keadaan darurat di perbatasan selatan AS-Meksiko. Trump berencana menahan semua imigran ilegal dan mengembalikan mereka ke negara asal.

”Kita menjalankan ‘kebijakan tetap di Meksiko.’ Kita akan menangkap dan mengembalikan mereka,” tegasnya.

Ia juga menyebut kartel kriminal sebagai organisasi teroris asing dan berjanji melindungi kota-kota AS dari ancaman geng dan kartel asing.

Darurat energi dan perubahan ekonomi

Trump menyatakan Amerika Serikat sedang menghadapi darurat energi. Ia berkomitmen untuk meningkatkan pengeboran minyak dan gas demi menurunkan harga energi domestik dan meningkatkan ekspor energi.

Trump juga berjanji untuk memperbaiki sistem perdagangan dan mengembalikan mimpi kemakmuran Amerika.

”AS akan menjadi bangsa yang bermartabat dan merdeka,” ujarnya.

Pendekatan terhadap gender dan meritokrasi

Dalam pidatonya, Trump menegaskan hanya ada dua jenis gender, yakni laki-laki dan perempuan, yang akan diakui di ruang publik Amerika. Ia juga menekankan bahwa Amerika akan menjadi negara yang tidak mengenal perbedaan warna kulit, agama, atau ras, tetapi hanya menghargai berdasarkan prestasi.

Kebijakan militer dan konflik global

Trump menekankan pentingnya memperkuat militer AS untuk memastikan perdamaian global. Ia berjanji mengakhiri perang yang sedang berlangsung dan menyelesaikan berbagai konflik internasional, termasuk perang di Ukraina.

Ia juga mengklaim telah memenuhi janji terkait perang di Gaza dengan kembalinya sandera Israel.

Penghormatan pada sejarah Amerika

Dalam pidatonya, Trump menyebutkan rencananya mengganti nama Teluk Meksiko menjadi Teluk Amerika dan mengembalikan nama puncak Gunung Denali menjadi McKinley. Ia menganggap langkah tersebut sebagai penghormatan terhadap sejarah dan para pemimpin besar Amerika Serikat.

Mengakhiri pidatonya, Trump menegaskan bahwa Amerika Serikat akan kembali bersinar sebagai bangsa terbesar dalam sejarah. Ia bahkan bersumpah bahwa bendera AS akan berkibar di Mars sebagai simbol kejayaan Amerika.

”Sekali lagi, Amerika Serikat akan bersinar,” tutup Trump di tengah sorakan dan tepuk tangan hadirin.



Jika anda merasa konten ini bermanfaat, anda dapat berkontribusi melalui DONASI. Klik banner di bawah ini untuk menyalurkan donasi, agar kami dapat terus memproduksi konten yang bermanfaat



TAGGED:
Share This Article
Pemulung informasi dan penyuka fotografi
Leave a Comment

Leave a Reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.