ZONAUTARA.com – Air ketuban memegang peranan penting dalam menjaga perkembangan janin selama kehamilan.
Meskipun sangat bermanfaat, volume air ketuban yang tidak sesuai dapat berpotensi mengganggu pertumbuhan bayi dan menjadi ancaman serius bagi kesehatan janin.
Kenali Tanda-tanda Kekurangan Cairan Ketuban
Penting bagi ibu hamil untuk memahami tanda-tanda kekurangan cairan ketuban, seperti perubahan ukuran perut yang tidak normal, gerakan janin yang kurang, atau riwayat kesehatan seperti preeklamsia, darah tinggi, dan diabetes.
Pemeriksaan rutin dan konsultasi dengan dokter diperlukan untuk mengidentifikasi Oligohidramnios, kondisi di mana jumlah cairan ketuban terlalu sedikit.
Pentingnya Pemeriksaan USG untuk Mengukur Volume Cairan Ketuban
Untuk mengetahui apakah volume air ketuban mencukupi, dokter akan melakukan pemeriksaan USG untuk mengukur kantong cairan ketuban.
Pada trimester ketiga, ukuran normal cairan ketuban berkisar antara 5 hingga 25 centimeter. Jika ukurannya kurang dari 5 cm, ini dapat dianggap sebagai Oligohidramnios.
Penyebab Kekurangan Cairan Ketuban Selama Kehamilan
Beberapa faktor seperti membran yang bocor, kelainan janin, masalah plasenta, kehamilan bayi kembar, dan kondisi medis tertentu dapat menyebabkan kekurangan cairan ketuban.
Misalnya, sobekan pada membran kantung cairan ketuban dapat menyebabkan kebocoran yang berpotensi meningkatkan risiko infeksi pada ibu dan janin.
Kelainan janin seperti gangguan perkembangan ginjal atau kelainan plasenta seperti absupsi parsial juga dapat mempengaruhi volume cairan ketuban.
Tindakan Medis dan Pencegahan
Untuk mengatasi Oligohidramnios, dokter dapat melakukan tindakan seperti amniosentesis untuk menilai volume cairan ketuban secara lebih rinci.
Pencegahan melalui pemeriksaan rutin dan pemantauan kesehatan selama kehamilan juga merupakan langkah penting untuk mencegah masalah terkait kekurangan cairan ketuban.
Dalam merawat kehamilan, pemahaman tentang pentingnya volume air ketuban dan tanda-tanda kekurangan cairan ketuban sangatlah vital.
Dengan melakukan pemeriksaan rutin, konsultasi dengan dokter, dan menjaga kesehatan secara keseluruhan, ibu hamil dapat mengurangi risiko terjadinya Oligohidramnios dan memastikan perkembangan janin berjalan dengan lancar.
Jaga kehamilan dengan baik dan selalu perhatikan volume air ketuban untuk kesehatan optimal ibu dan janin.