ZONAUTARA.com – Menyambut bulan suci Ramadan, banyak di antara kita yang mungkin familiar dengan anjuran untuk “berbukalah dengan yang manis.”
Namun, tahukah Anda bahwa anjuran ini sebenarnya merupakan simplifikasi dari praktik Rasulullah dalam menyantap kurma saat berbuka puasa?
Mitos tentang Berbuka dengan Makanan Manis
Pada zamannya, Rasulullah biasanya memulai berbuka dengan 3 butir kurma, bukan karena rasanya manis, melainkan untuk mengembalikan energi setelah berpuasa seharian.
Namun, kesalahan interpretasi muncul dan menjadikan anjuran ini diartikan secara harfiah, bahwa berbuka harus dengan makanan yang manis.
Bahaya Konsumsi Makanan Manis Berlebihan
Meskipun berbuka dengan sesuatu yang manis diperlukan untuk menggantikan energi, memakan makanan manis secara berlebihan tidak dianjurkan.
Konsumsi makanan manis secara bertubi-tubi saat berbuka puasa dapat menyebabkan lonjakan gula darah yang cepat, yang akhirnya bisa membuat tubuh terasa lemas.
Rekomendasi untuk Berbuka Puasa yang Sehat
Sebaiknya, awali berbuka puasa dengan air putih untuk menghidrasi tubuh setelah seharian berpuasa.
Kemudian, konsumsi makanan dan minuman manis secukupnya.
Rasulullah sendiri menganjurkan minum air putih dan menyantap kurma saat berbuka, bukan makanan manis berlebihan.
Pentingnya Memilih Makanan dengan Baik
Untuk menjaga kadar gula darah tetap stabil, pilihlah makanan dengan kadar glikemik rendah.
Makanan dengan kadar glikemik rendah akan dicerna lebih lambat, sehingga gula darah tetap stabil dalam jangka waktu yang lebih lama.
Jangan lupa untuk menyertakan buah dan sayuran agar nutrisi tubuh tetap terpenuhi.
Berbuka puasa dengan makanan manis memang penting, tetapi hal ini tidak berarti harus mengonsumsi makanan manis secara berlebihan.
Mengikuti anjuran Rasulullah untuk memulai dengan air putih dan kurma, serta memilih makanan dengan kadar glikemik rendah, akan membantu menjaga kesehatan tubuh saat berpuasa.
Jadi, jadikan kebiasaan sehat saat berbuka puasa agar tubuh tetap bugar dan sehat.