Kisah Andreta Tumei, berjualan di Pantai Private Pulisan hingga mampu sekolahkan anak

Pantai ini masuk dalam area pengelolaan PT Minahasa Permai Resort Development (MPRD).

Indra Umbola
Penulis: Indra Umbola Editor: ronny
Suasana Pantai Private Pulisan yang terlihat dari atas puncak Bukit Pulisan, Likupang Timur, Minahasa Utara. (Foto: Zonautara.com/Yegar Sahaduta)

ZONAUTARA.com — Sekitar tiga tahun lalu, Andreta Tumei (51) masuk dalam sebuah perjalanan yang turut mengubah hidupnya. Saat itu, ia mulai berjualan di area Pantai Private Pulisan—pantai ini juga kerap disebut pantai Mamileng atau pantai Pulisan Kecil.

Pantai Private yang berada tidak jauh dari pantai Besar Pulisan itu memiliki panjang kurang lebih 50 meter dan masing-masing sisinya dipagari bebatuan.

Di situlah Andreta Tumei mengadu nasib lewat warung makan yang mulai renta dihantam hujan dan kemarau. Ia menawarkan berbagai menu, mulai dari minuman hingga makanan.

“Ini sudah mau jalan tiga tahun,” ungkapnya saat diajak berbincang oleh anggota tim Zonautara.com, Minggu (15/12/2024).

Perubahan nasib dari ibu rumah tangga menjadi seorang pelaku usaha di pantai yang merupakan bagian dari Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) Likupang adalah hal yang tak pernah disangkanya.

Ibu enam orang anak itu berkisah, Pantai Private membawa banyak berkah baginya dan keluarga.

“Sebelum ada resort, saya sudah di sini sebagai penjaga tapi belum ada tamu,” ucap Andreta.

“Tamu mulai banyak berdatangan saat akses jalan sudah terbuka,” tambahnya sambil menjelaskan bahwa di pantai pasir putih itu hanya ia yang berjualan.

Dengan pendapatan yang ia peroleh dari mengelola warung makan di Pantai Private, Andreta bisa menyekolahkan anak-anaknya.

“Secara pribadi cukup menguntungkan bahkan bisa menyekolahkan anak. Anak saya ada enam, dua sedang menempuh pendidikan di Sekolah Dasar, yang lainnya sudah lulus SMA,” ungkapnya.

pulisan
Andreta Tumei, pelaku usaha di Pantai Private Pulisan. (Foto: Zonautara.com/Indra Umbola)

Andreta sangat bersyukur dengan berkah yang mereka terima, meski ia dan suaminya yang bekerja serabutan belum mampu menyekolahkan anak hingga ke perguruan tinggi.

Pantai Private sendiri kini masuk dalam area pengelolaan PT Minahasa Permai Resort Development (MPRD). Meski begitu Andreta mengaku tak pernah menemui kesulitan saat melakukan aktivitas usahanya.

“Keuntungan dari sini langsung masuk ke saya,” ucapnya.

Namun, roda kehidupan pasti berputar. Pantai Private yang sebelumnya mampu memberi keuntungan secara ekonomi kepada Andreta kini perlahan mulai memudar.

Andreta mengungkapkan, beberapa waktu terakhir Pantai Private mulai sepi, tak lagi ramai seperti dulu.

“Setahun pertama dibuka, lumayan lancar. Sepekan bisa dapat penghasilan tiga juta rupiah,” kenangnya.

“Tapi sekarang hanya rombongan kalian yang ada di sini,” tutupnya sembari menjelaskan bahwa pada hari itu hanya rombongan Zonautara.com yang berkunjung di Pantai Private.



Jika anda merasa konten ini bermanfaat, anda dapat berkontribusi melalui DONASI. Klik banner di bawah ini untuk menyalurkan donasi, agar kami dapat terus memproduksi konten yang bermanfaat



Share This Article
Follow:
Mengawali karir junalistik di tahun 2019, mulai dari media cetak hingga beberapa media elektronik sebelum akhirnya bergabung dengan Zonautara.com di tahun 2024.
Leave a Comment

Leave a Reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.