Peran tersembunyi perempuan bahari

Di Sulawesi Utara dan Maluku, misalnya, perempuan dikenal aktif dalam memproduksi ikan asap, membuat terasi, hingga mengolah rumput laut.

Neno Karlina Paputungan
Editor: Redaktur
Ilustrasi, (Foto: Pixabay.com).

TENTANGPUAN.com – Perempuan memiliki peran penting dalam kehidupan bahari Indonesia. Di banyak wilayah pesisir, mereka tidak hanya terlibat dalam aktivitas pascapanen hasil laut tetapi juga memegang tanggung jawab besar dalam menjaga budaya maritim yang diwariskan secara turun-temurun.

Perempuan nelayan, pengolah hasil laut, dan penjaga ekosistem laut menjadi bagian tak terpisahkan dari wajah maritim nusantara.

Di Sulawesi Utara dan Maluku, misalnya, perempuan dikenal aktif dalam memproduksi ikan asap, membuat terasi, hingga mengolah rumput laut.

Mereka juga memiliki kearifan lokal dalam mengatur waktu panen laut agar tetap lestari. Tanpa sorotan besar, peran ini telah menopang ketahanan ekonomi keluarga dan masyarakat pesisir.

Data dari Kementerian Kelautan dan Perikanan pada 2023 mencatat lebih dari 27 persen pelaku usaha sektor perikanan tangkap dan budidaya merupakan perempuan.



Persentase ini belum mencerminkan seluruh peran informal yang sering tidak tercatat secara administratif. Padahal, kontribusi perempuan di sektor bahari berlangsung setiap hari dari rumah hingga pasar.

Sayangnya, peran penting tersebut seringkali tak diiringi dengan pengakuan yang memadai. Banyak perempuan pesisir tidak memiliki akses terhadap kepemilikan lahan, permodalan, serta pelatihan yang relevan.

Hal ini menyebabkan kesenjangan dalam pengambilan keputusan, baik di tingkat rumah tangga maupun dalam perencanaan program pembangunan kelautan.

Untuk itu penting mendorong kebijakan yang berperspektif gender dalam sektor bahari. Program pemberdayaan harus menjangkau perempuan sebagai subjek utama.

Pelatihan, akses pasar, serta perlindungan sosial bagi perempuan nelayan dan pengolah hasil laut harus ditingkatkan agar keadilan ekonomi bisa tercapai.

Pendidikan tentang kelautan yang berbasis komunitas juga perlu diperkuat. Perempuan sebagai agen pengetahuan lokal dapat menjadi penggerak konservasi laut yang efektif.

Dari menjaga terumbu karang hingga mengelola sampah laut, peran mereka terbukti mampu menciptakan perubahan nyata di tingkat akar rumput.

Perempuan dan bahari adalah dua kekuatan yang saling menghidupi. Mengakui dan memperkuat peran perempuan dalam sektor kelautan bukan hanya bentuk keadilan, tetapi juga strategi keberlanjutan untuk menjaga sumber daya laut Indonesia yang kaya dan beragam.

Suka berkelana ke tempat baru, terutama di alam bebas. Mencintai sastra fiksi dan tradisi. Berminat pada isu-isu ekofeminisme, gender, hak perempuan dan anak. Beberapa kali menerima fellowship liputan mendalam. Tercatat sebagai anggota AJI.
Leave a Comment

Leave a Reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

WP2Social Auto Publish Powered By : XYZScripts.com