MANADO, ZONAUTARA.com – Sulawesi Utara (Sulut) mengekspor nonmigas terbesar pada bulan Juni 2017 dimuat melalui Pelabuhan Bitung dengan nilai US$ 40,31 juta. Berdasarkan berita resmi statistik yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulut, jumlah tersebut mencapai 60,79 persen dari total nilai ekspor Sulut.
Secara kumulatif selama tahun 2017, ekspor dari Sulut terbesar dimuat di Pelabuhan Bitung senilai US$ 360,68 juta, disusul Pelabuhan Amurang senilai US$ 70,38 juta, serta Pelabuhan Tanjung Priok senilai US$ 38,19 juta.
Kepala Bidang Statistik Distribusi BPS Provinsi Sulut Marthedy M Tenggehi menjelaskan, nilai ekspor Sulut bulan Juni 2017 sebesar US$ 66,31 juta. Jumlah tersebut tercatat menurun 25,27 persen dibanding bulan Mei 2017 yang sebesar US$ 88,73 juta.
Bila dibandingkan secara year on year (y on y) dengan bulan Juni 2016, nilai ekspor Sulut mengalami penurunan sebesar 16,54 persen atau turun dari US$ 79,45 juta menjadi US$ 66,31 juta.
“Berbagai komoditi yang diekspor tidak hanya melalui Provinsi Sulut saja, namun ada juga diekspor ke pasar luar negeri melalui pintu ekspor di provinsi lain seperti DKI Jakarta, Jawa Timur dan lain-lain. Selama tahun 2017 sampai bulan Juni nilai total ekspor Sulut sebesar US$ 494,72 juta, ekspor melalui Provinsi Sulut sebesar US$ 434,20 juta dan sisanya melalui provinsi lain sebesar US$ 60,52 juta,” rincinya.
Secara kumulatif hingga bulan Juni 2017 dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya, lanjut Marthedy, terjadi penurunan nilai ekspor sebesar 6,90 persen, atau turun dari US$ 531,38 juta pada tahun 2016 menjadi US$ 494,72 juta pada tahun 2017.
Editor: Ronny A. Buol