Anuar Syukur adalah budayawan muda asal Motoboi Kecil.Anuar Syukur menjadi gerbang literasi kebudayaan di Bolaang Mongondow. Karya-karyanya hadir menerangi gelapnya budaya literasi. Meski tak jarang mendapat tantangan, namun bagi Anuar, lebih baik menyalahkan lilin ketimbang mengutuk kegelapan.
Secara tidak langsung Anuar membuktikan bahwa putra daerah juga berkemampuan untuk membaca dan menulis jika kemampuan itu senantiasa dilatih. Anuar Syukur aktif memberi motivasi kepada pemuda untuk menulis. Salah satu novelnya yang cukup terkenal adalah Lain Kudapat. Saat ini Anuar telah meninggal dunia, namun tidak dengan karya-karyanya.
Beberapa anak didiknya telah menjadi penulis dan banyak menerbitkan buku yang konsen menulis tentang sejarah dan kebudayaan Suku Mongondow.