Penyair satu ini, kesehariannya tidak lepas dari gitar. Ia memang cukup piawai memainkan gitar klasik. Bahkan ketika tampil membaca puisi, iringan petikan gitar ikut hadir di sana. Membaca sekian banyak puisinya, kita dipertemukan dengan diksi-diksi dari khazanah musik klasik Eropa. Jane Anastasia Angela Lumi, memang penyuka musik klasik.
Penyair dan Sarjana Sastra ini lahir di Tomohon, Sulawesi Utara pada, 8 Januari 1980. Bekerja sebagai Pegawai Negeri Sipil pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Sulawesi Utara sejak tahun 2009-2016, dan pada Dinas Kebudayaan Daerah Provinsi Sulawesi Utara sejak Januari 2017 hingga sekarang.
Ketertarikannya pada dunia sastra dan seni dimulai sejak bangku SMP, dimana ia banyak menulis puisi. Menamatkan pendidikan strata satu pada Fakultas Sastra Jurusan Sastra Inggris Universitas Sam Ratulangi Manado tahun 2003. Pernah mewakili Indonesia pada International Training Program on Ecotourism for Pacific Countries yang diselenggarakan Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata RI berkerjasama dengan Kementerian Luar Negeri RI dan Universitas Gajah Mada Jogjakarta tahun 2011. Dalam program tersebut, Jane –sapaan akrabnya—berkesempatan mempresentasikan Indonesia dan Sulawesi Utara sekaligus potensi seni budaya dan pariwisata.
Pada tahun 2012, bersama lima peserta dari Indonesia, ia mengikuti Japan-East Asia Network of Exchange for Students and Youths Programme di Jepang. Program tersebut turut memperkenalkan khazanah seni budaya Sulawesi Utara dan Indonesia di mata dunia.
Tahun 2012, puisi-puisinya dimuat dalam Antologi Puisi Pinangan bersama 34 Penulis Dapur Sastra Jakarta yang diterbitkan oleh Teras Budaya Jakarta. Kemudian, bersama sepuluh penyair se-Sulawesi Utara, ia tampil membacakan puisi karya penyair Indonesia asal Sulawesi Utara Iverdixon Tinungki pada Festival Maleo, yang menyerukan tentang pelestarian alam di Manado Town Square, Desember 2015.
Selain aktif di berbagai kegiatan pariwisata, seni dan sastra, Jane pernah menjadi anggota paduan suara PSM Unsrat danVox Angelica Choir Manado. Ia juga menulis syair dan lirik untuk komposisi lagu paduan suara berjudul “Gemini Reconciliationist” karya komposer Sulawesi Utara Stevano Samuel. Saat ini ia dipercayakan menjadi pembina paduan suara Deo Cantate Ensemble Choir yang memfokuskan pada kegiatan pelayanan musik di gereja dan masyarakat.