BITUNG, ZONAUTARA.com – Hari Konservasi Alam Nasional tahun 2018 diisi dengan Jambore Nasional Konservasi Alam dan Pameran Konservasi Alam serta Produk Unggulan yang berlangsung dari 28 – 30 Agustus 2018 di Taman Wisata Alam Batuputih, Tangkoko, Bitung.
Terdapat stand-stand dari berbagai daerah Indonesia yang menampilkan keunikan, khas, serta produk unggulan masing-masing daerah.
Pada stand pemerintah Kota Bitung terdapat deretan pajangan kain batik yang berwarna-warni. Itu adalah kain batik khas Kota Bitung special seri kedelapan.
Dengan empat seri warna, yakni biru, cokelat, berah dan hijau serta terdapat corak Tarsius yang menandakan khas dari Kota Bitung.
“Karena Tarsius adalah salah satu ikon Kota Bitung sehingga dipilihlah menjadi corak kain batik di seri kedelapan ini,” ungkap Kepala Dinas Pariwisata Kota Bitung Pingkan Kapoh saat ditemui wartawan Zona Utara di stand Kota Bitung, Selasa (28/8/2018).
Pingkan juga mengungkapkan seri kain batik sebelumnya juga memiliki corak yang menandakan Kota Bitung, yaitu Ikan dan Monyet.
Kain Batik seri kedelapan ini sudah keluar sejak Februari dan resmi dipamerkan pada bulan Maret 2018 lalu.
Dalam rangka memperkenalkan kain batik bercorak Tarsius ini, pemerintah Kota Bitung memakai kain batik sebagai seragam di tiap hari Jumat, dan setiap acara daerah di Kota Bitung mereka wajib memakainya.
“Selain itu juga kami mempromosikan batik khas Bitung pada acara Dewan Kerajinan Nasional Daerah dengan memperlombakan busana batik khas Bitung,” kata Pingkan.
Kain batik khas Kota Bitung seri kedelapan ini dijual dengan harga Rp80 ribu per-meter. Dapat dibeli di stand khusus pemerintah Kota Bitung selama pameran berlangsung, dan juga terdapat di toko batik Triputra yang ada di Kota Bitung.
Editor: Ronny Adolof Buol