TOMOHON, ZONAUTARA.com – Angka stunting atau kondisi di mana seorang anak memiliki tinggi badan lebih pendek dari tinggi badan anak seusianya, disebut masih tinggi dan mengkhawatirkan.
Pemerintah Kota (Pemkot) Tomohon melalui Dinas Kesehatan Daerah (Dinkesda) pun berupaya untuk memberikan pendidikan atau mengedukasi masyarakat untuk menanggulangi penyakit tersebut.
Salah satunya melalui sosialisasi terkait penanggulangan Kurang Energi Protein (KEP), Anemia gizi besi, Gangguan Akibat Kurang Yodium (GAKY), kurang vitamin A dan kekurangan zat gizi mikro lainnya, bertajuk ‘Peningkatan pengetahuan masyarakat tentang penanggulangan stunting’.
Kegiatan yang dibuka langsung Wali Kota Tomohon Jimmy Feidie Eman ini dilaksanakan di Aula Tulip Inn, Paslaten Tomohon, Senin (4/2/2019).
Kepala Dinkesda dr Deesje Liuw dalam laporannya mengatakan, kegiatan tersebut bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat lebih khusus ibu-ibu hamil dalam memahami akan pentingnya mencegah masalah stunting.
“Di samping itu untuk tercapainya derajat kesehatan yang optimal bagi masyarakat, teridentifikasinya status gizi pada ibu hamil, tersedianya informasi secara cepat mengenai masalah stunting pada anak, agar para ibu hamil dapat mengerti pentingnya menkomsumsi makanan yang seimbang dan bergizi sejak awal kehamilan,” ujar Liuw didampingi Kabid Kesehatan Masyarakat dan Promosi Kesehatan Moudy Pusung.
Sementara itu, Eman saat membuka kegiatan menjelaskan, bahwa dua masalah kekurangan gizi yang cukup tinggi di Indonesia sesuai hasil riset kesehatan dasar (Riskesdas) 2018.
Menurut dia, Kota Tomohon patut bersyukur karena hasil survey pematauan status gizi oleh Kementerian Kesehatan tiga tahun berturut sejak 2015 hingga 2017, Kota Tomohon mendapat kategori baik dalam klasifikasi permasalahan gizi dengan hasil 19,9% pada 2015, 6,9% pada 2016, dan 2017 dengan hasil 13,4%.
“Artinya, Tomohon masih berada di bawah batas toleransi standar WHO, sehingga dari hasil ini Kota Tomohon mendapat apresiasi dari Kementerian Kesehatan sebagai Kota di Indonesia yang mendapatkan kategori baik tiga tahun berturut-turut,” ungkap Eman.
Eman pun mengajak para ibu-ibu hamil dan para pengelola program gizi Puskesmas untuk melakukan tindakan pencegahan sedini mungkin.
“Karena penanggulangan stunting menjadi tanggung jawab kita bersama, agar tercipta generasi muda yang sehat dan kuat,” pungkasnya.
Dalam kesempatan tersebut, secara simbolis Wali Kota Eman menyerahkan makanan tambahan dan susu ibu hamil secara gratis kepada para ibu hamil.
Editor : Christo Senduk