TOMOHON, ZONAUTARA.com – Hingga memasuki akhir September, peristiwa kebakaran yang terjadi di Kota Tomohon berjumlah 50.
Hal itu terungkap pada Rapat Koordinasi Pengendalian Kebakaran Hutan fan Lahan (Karhutla) yang dilaksanakan di Lantai 2 Gedung Olahraga (Gelora) Babe Palar, Rabu (25/9/2019).
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tomohon Robby J Kalangi merinci, kebakaran hutan dan lahan 27, terjadi di 21 titik, kebakaran bangunan 15 dan kebakaran selain lahan dan bangunan 8, antaranya kebakaran kendaraan roda empat.
Wali Kota Tomohon Jimmy F Eman saat memberikan pengarahan mengatakan, ada 4 poin penting yang disampaikan Presiden Republik Indonesia tentang pengendalian Karhutlah.
Pertama, deteksi dini harus terus dilakukan. Kedua, jangan sampai sudah terjadi kebakaran besar baru mencari solusi. Tanggap apabila menemukan titik api kecil dan tidak meremehkan adanya titik panas.
Ketiga, penegakan hukum terhadap para pelaku pembakaran
hutan dan lahan harus dilakukan tegas tanpa pandang bulu, baik perdata maupun
pidana dan keempat
sesegera mungkin padamkan api.
”Lebih baik mencegah dari pada menyesal kemudian,” kata Eman.
Dia juga meminta masyarakat agar jika meninggalkan rumah mengecek kembali kelistrikan ataupun juga berbagai hal yang bisa memicu api. Kepada para petani pun untuk tidak membuat api atau membakar lahan, jikapun untuk keperluan penting untuk dapat diperhatikan sebelum pulang dari lahan garapan agar sumber api benar-benar padam. Jangan buang puntung rokok sembarangan. Untuk mencegah Karhutlah, Pemkot Tomohon telah menyusun SOP
Raat Koordinasi dihadiri anggota DPRD Kota Tomohon Johnny Runtuwene, mewakili Kapolres Tomohon AKP Steven Simbar selaku Kabag Ops, mewakili Dandim 1302/ Minahasa Kapten Inf Sulistiyo selalu Danramil Tomohon, Mewakili Kajari Tomohon Christomy Bonar selaku Kasubsi Perdata dan Tata Usaha Negara, Kepala UPTD Unit V Dishut Provinsi Sulut Arie Timbuleng, Kasat Pol PP Tomohon Syske Wongkar SPd, jajaran Pemerintah Kota Tomohon.
Editor : Christo Senduk